Hamas Memperingatkan Intensifikasi Serangan Geng Pemukim di Masjid Al Aqsa Bertujuan untuk Memperluas Kendali

Ket. Foto: Intensifikasi Serangan Geng Pemukim di Masjid Al Aqsa Diperingatkan Hamas Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Hamas memperingatkan intensifikasi serangan geng pemukim di Masjid Al Aqsa memiliki tujuan untuk menciptakan realitas baru dan memperluas kendali atas masjid itu dan juga melakukan Yahudisasi disana.

Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 19 September 2024, Hamas mengatakan mereka menyerukan kepada rakyat Palestina di Yerusalem, Tepi Barat, dan wilayah pedalaman yang diduduki penjajah Israel untuk pergi ke Masjid Al Aqsa yang diberkahi dan mempertahankannya.

Ini terjadi ketika tentara pendudukan penjajah Israel melanjutkan kampanye militernya di seluruh Tepi Barat.

Baca Juga:
Komisaris UNRWA Peringatkan Penjajah Israel Telah Berhenti Memberikan Visa kepada Staf LSM

Tadi malam, pemukim penjajah Israel melakukan ritual Yahudi di Bab Al-Majlis, pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, di bawah perlindungan pasukan pendudukan penjajah Israel.

Di sisi lain, Pusat Ham Asasi Manusia Al-Mezan menyampaikan pihaknya menganggap penjajah Israel bertanggung jawab atas kematian Dr. Ziad Al-Dalou dari Jalur Gaza, dan telah menyerukan penyelidikan atas keadaan kematiannya saat ditahan oleh negara pendudukan itu.

“Kematian terbaru seorang warga Palestina saat berada dalam tahanan penjajah Israel terjadi bahkan saat perlakuan brutal otoritas pendudukan terhadap para tahanan terus meningkat,” kata mereka pada hari Rabu, tanggal 18 September 2024.

Baca Juga:
27 Menteri Penjajah Israel dan Anggota Knesset Menyerukan Netanyahu untuk Mengusir Warga Sipil di Gaza Utara ke Selatan

Menurut informasi yang mereka kumpulkan dan juga pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Dr. Al-Dalou telah ditahan oleh negara pendudukan itu sejak tanggal 18 Maret 2024 dan belum ada penyebab kematiannya yang terungkap.

Kelompok hak asasi manusia menuntut agar penyelidikan dilakukan untuk memastikan fakta di balik kematian dokter itu.

Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk memenuhi kewajiban moral dan hukumnya berkaitan dengan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Mengumumkan 4 Tentara Lagi Tewas dan 7 Lainnya Terluka selama Pertempuran Darat di Rafah

Di sisi lain, Recep Tayyip Erdogan, yang merupakan Presiden Turki, menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan keadilan untuk Palestina saat dia bersiap untuk menghadiri sidang ke-78 Majelis Umum PBB atau UNGA di New York.

Berbicara sebelum keberangkatannya, dia menekankan pentingnya menangangi perjuangan Palestina yang telah berlangsung lama selama keterlibatannya di tingkat internasional. (*/Mey)

Bagikan: