Internasional, gemasulawesi – Tentara pendudukan penjajah Israel mengumumkan pada hari Rabu, tanggal 18 September 2024 kemarin, waktu Palestina, bahwa 4 tentara lagi tewas dan 7 lainnya terluka selama pertempuran darat di Rafah, Jalur Gaza.
Ini menjadikan jumlah tentara penjajah Israel sejak bulan Oktober tahun lalu menjadi 714.
Keempat tentara penjajah Israel tersebut dkatakan oleh seorang perwira meninggal saat sebuah alat peledak diledakkan di sebuah gedung yang berada di Tel Al-Sultan di Rafah.
Menurut media penjajah Israel, seorang tentara wanita termasuk di antara mereka yang tewas.
Dia adalah seorang tenaga medis di Batalion ke-52 dan tentara wanita penjajah Israel pertama yang diumumkan tewas sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza.
“3 dari mereka yang terluka berada dalam kondisi serius,” kata salah satu media penjajah Israel.
Media tersebut menyampaikan salah satunya adalah perwira.
Radio Angkatan Darat penjajah Israel melaporkan seorang perwira terluka parah dalam insiden lain saat granat berpeluncur roket ditembakkan ke pengangkut personel lapis baja di kamp Shaboura di Rafah.
Laporan radio itu juga memperlihatkan bahwa tentara yang meninggal dan terluka di Rafah terlibat dalam operasi untuk menyapu bangunan yang diduga dipasangi oleh jebakan.
Meski prosedur telah diaktifkan untuk menemukan alat peledak, bahan peledak itu tidak terdeteksi.
Brigade Al-Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas, mengaku bertanggung jawab atas alat peledak itu.
Data militer penjajah Israel menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 714 perwira dan prajurit sejak tanggal 7 Oktober 2023., dengan 343 orang tewas sejak dimulainya invasi darat pada tanggal 27 Oktober 2023.
Pasukan pendudukan penjajah Israel menyampaikan 4.448 prajurit telah terluka sejak dimulainya perang Gaza, 2.655 mengalami luka ringan, 1.124 mengalami luka sedang, dan 669 luka serius. (*/Mey)