Internasional, gemasulawesi – Tentara pendudukan penjajah Israel dalam beberapa bulan terakhir telah memanggil ratusan guru sekolah untuk berperang di Jalur Gaza dan Lebanon karena mereka berjuang dengan kekurangan tentara dan perwira yang signifikan.
Sebuah artikel dari media penjajah Israel menyoroti kebutuhan yang mendesak tentara untuk merekrut 7.000 orang di tengah krisis pendaftaran yang mengkhawatirkan yang telah mengakibatkan penurunan satu persen per tahun dalam jumlah tentara pria.
Mobilisasi guru ini telah mengakibatkan gangguan yang cukup besar di penjajah Israel, yang menyebabkan pembatalan kelas dan juga ruang kelas kosong.
Untuk mengurangi dampak pada pendidikan, sekolah telah menghubungi guru yang telah pensiun, orang tua, dan juga lulusan universitas baru-baru ini, memohon bantuan mereka untuk mengisi kesenjangan yang tertinggal.
“Banyak dari mereka yang paling berkualifikasi telah dipanggil dan kami berusaha keras untuk mendukung para administrator kami di masa yang penuh dengan tantangan ini,” kata Rabbi Rafi Maimon, yang merupakan Kepala Sekolah dari SMA khusus putra AMIT Hammer Rehovot.
Dia menambahkan itulah sebabnya pihaknya meminta para guru yang telah pensiun, orang tua, dan juga lulusan universitas yang dapat mendedikasikan beberapa jam untuk menggantikan mereka yang berada di garis depan.
Baca Juga:
Brigade Al-Qassam Membunuh dan Melukai Tentara Penjajah Israel dalam Serangan di Jalur Gaza Utara
Dia menekankan peran penting guru dengan menyampaikan tantangan besar sedang dihadapi dan tentara harus mengakui bahwa guru sangat penting.
“Selama lebih dari setahun, siswa telah menjalani lingkungan pendidikan yang tidak stabil,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sami Abu Zuhri, yang merupakan pejabat Hamas, menyatakan pada hari Jumat, tanggal 8 November 2024, bahwa kerusuhan di Amsterdam, menyusul pertandingan Liga Eropa, mencerminkan dampak spontan dari ‘pembantaian’ berkelanjutan yang dilakukan oleh penjajah Israel di Jalur Gaza, tanpa adanya intervensi internasional untuk menghentikannya.
Baca Juga:
Forum Jurnalis Palestina Kecam Kunjungan Jurnalis Maroko ke Penjajah Israel
Dia mengatakan kepada media bahwa peristiwa di Amsterdam mengonfirmasi bahwa genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang disiarkan langsung tanpa tindakan internasional untuk menghentikannya dan meminta pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggungjawab, dapat memicu reaksi spontan seperti itu. (*/Mey)