Internasional, gemasulawesi – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan pada hari Kamis, tanggal 7 November 2024, waktu setempat bahwa para pejuangnya telah membunuh dan melukai tentara penjajah Israel di dekat Rumah Sakit atau RS Kamal Adwan di Jalur Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam, mengatakan pejuang Al-Qassam meledakkan alat peledak terhadap pasukan infanteri Zionis setelah memasuki salah satu bangunan di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara yang menyebabkan jatuhnya korban.
Sebelumnya, pada hari itu, data militer penjajah Israel mengungkapkan bahwa 10 tentara terluka di Jalur Gaza dan Lebanon selatan selama 24 jam terakhir.
Baca Juga:
Forum Jurnalis Palestina Kecam Kunjungan Jurnalis Maroko ke Penjajah Israel
Di sisi lain, Rwanda, pada hari Kamis, tanggal 7 November 2024, mengirimkan bantuan kemanusiaan yang ditujukan ke Jalur Gaza yang dilanda oleh perang.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, barang-barang bantuan termasuk dengan bahan makanan, bahan habis pakai medis, dan obat-obatan dikirimkan lewat kemitraan dengan Yordania.
“Sumbangan untuk mendukung upaya bantuan internasional yang sedang berlangsung diterima oleh Organisasi Amal Hashemite Yordania di Amman dan terdiri dari 19 ton makanan, termasuk dengan makanan yang difortifikasi untuk an anak-anak, obat-obatan, dan barang habis pakai medis,” ucapnya.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Lebih Banyak Rumah Milik Warga Palestina di Yerusalem
Pernyataan tersebut melanjutkan bahwa Rwanda mendukung diakhirnya konflik dan perlindungan kehidupan warga sipil.
Sementara itu, hampir sepertiga warga Amerika memandang dukungan Amerika Serikat terhadap penjajah Israel sebagai terlalu kuat.
Hal tersebut menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Edison Research.
Menurut hasil jajak pendapat, 31 persen pemilih di seluruh negeri menyampaikan dukungan AS terhadap penjajah Israel terlalu kuat, 30 persen menyatakan tidak cukup kuat dan 31 persen mengatakan telah tepat.
Jajak pendapat keluar yang dilakukan oleh Edison Research juga menemukan bahwa 56 persen pemilih Amerika Serikat meyakini sebagian besar imigran gelap di Amerika Serikat harus diberi kesempatan untuk mengajukan status legal dan 40 persen menyatakan mereka harus dideportasi ke negara asal mereka. (*/Mey)