Nyawa 15 Bayi Baru Lahir di Inkubator RS Nasser Terancam Karena Kekurangan Bahan Bakar

Ket. Foto: Sebanyak Nyawa 15 Bayi Baru Lahir di Inkubator Rumah Sakit Nasser Dilaporkan Terancam Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – MSF atau Doctors Without Borders mengatakan ada 15 bayi baru lahir di inkubator di unit perawatan intensif RS Nasser yang semuanya bergantung pada listrik yang disediakan oleh generator bahan bakar.

Koordinator Darurat MSF, Pascale Coissard, menyampaikan pada tanggal 9 Januari 2024 bahwa tanpa bahan bakar, bayi baru lahir ini berisiko kehilangan nyawa.

“Bayi-bayi di inkubator bergantung pada listrik yang terus-menerus untuk ventilator yang menjaga mereka tetap hidup,” katanya.

Dia menambahkan mereka telah berada dalam kondisi yang sangat rentan dan pemindahan ke rumah sakit lain akan secara langsung membahayakan nyawa mereka.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Serbu Rumah Penyerang Hamas di Tepi Barat setelah Ditembak dan Dibunuh

“Membahayakan nyawa anak-anak seperti ini tidak dapat diterima dan merupakan konsekuensi dari blokade penjajah Israel yang terus-menerus dan penjarahan kriminal terhadap perlengkapan penyelamat nyawa,” ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan pihak berwenang di Jalur Gaza menyampaikan RS Nasser, Al-Aqsa, dan RS Eropa di daerah kantong tersebut akan segera ditutup karena kekurangan bahan bakar yang parah.

“Kami kini telah mengirimkan sejumlah bahan bakar ke Nasser dan Al-Aqsa untuk membantu mereka terus melayani pasien yang paling kritis selama 36 hingga 48 jam ke depan,” ucap MSF.

MSF menyatakan mereka dan kelompok lain telah memperingatkan selama lebih dari setahun bahwa pasokan bantuan yang sangat tidak memadai mengancam nyawa orang-orang di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Batalyon Tulkarem Sebut Telah Meledakkan Buldozer Militer Penjajah Israel dengan Alat Peledak di Kamp Pengungsi Nur Shams

“Kita sekarang telah mencapai titik kritis di mana salah satu rumah sakit khusus terakhir di selatan Jalur Gaza berisiko tidak beroperasi karena mengalami kekurangan bahan bakar,” tandasnya.

Di sisi lain, UNICEF mengatakan setidaknya 74 anak dibunuh oleh penjajah Israel di Jalur Gaza selama minggu pertama tahun 2025.

Serangan malam hari penjajah Israel di wilayah seperti Kota Gaza, Khan Younis, dan Al Mawasi, yang seharusnya menjadi zona aman, telah menelan korban jiwa muda, sebagaimana dinyatakan UNICEF bahwa serangan terakhir pada tanggal 7 Januari 2025 menyebabkan 5 anak dilaporkan tewas di Al Mawasi. (*/Mey)

Bagikan: