Seorang Pemuda Palestina Terluka oleh Peluru Tajam Akibat Tembakan Pasukan Penjajah Israel di Selatan Hebron

Ket. Foto: Seorang Pemuda Terluka oleh Peluru Tajam di Selatan Hebron Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang pemuda Palestina terluka oleh peluru tajam pada tanggal 12 Februari 2025 waktu setempat selama pasukan penjajah Israel menyerbu kota Dhahiriya, selatan Hebron.

Sumber lokal dan keamanan mengatakan kepada media bahwa pasukan pendudukan menyerbu kota tersebut, menyerbu beberapa rumah, menahan sejumlah warga setempat, dan juga menginterogasi mereka di lapangan.

Selama penggerebekan, para tentara juga menembakkan peluru, bom suara, dan gas beracun ke arah penduduk setempat, melukai seorang pria berusia 25 tahun dengan peluru tajam ke kaki dan dia dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, telah meminta AS dan penjajah Israel untuk melakukan segala upaya guna mencapai persektif perdamaian sejati di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Penjajah Israel Menghancurkan Jalan dari Tanah Desa Yasuf di Sebelah Timur Salfit

Dalam keterangannya di media sosial, dia mengatakan penduduk sipil di Jalur Gaza telah melalui masa terburuk.

“Makanan, obat-obatan, dan pembangunan kembali kini menjadi hal paling penting,” ucapnya.

Dia menambahkan gencatan senjata juga diperlukan untuk ini dan hukum internasional sudah jelas, tidak boleh ada pengusiran dari Jalur Gaza.

Dia menegaskan gencatan senjata saat ini berada di ujung tanduk dan mengkritik Hamas karena membahayakan kesepakatan itu dengan pernyataan-pernyataan terbarunya.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan Sebuah Rumah 2 Lantai di Sebelah Barat Ramallah Tepi Barat

Tetapi dia mengabaikan kegagalan penjajah Israel untuk sepenuhnya melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian itu.

Dia menyatakan pemerintah penjajah Israel dan AS juga harus melakukan segala hal untuk memastikan bahwa memasuki fase kedua kesepakatan dan mencapai prospek perdamaian sejati.

Pada tanggal 19 Januari, perjanjian gencatan senjata 3 tahap mulai berlaku di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan antara Hamas dan penjajah Israel, yang masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari.

Negosiasi akan diadakan untuk memulai tahap kedua dan ketiga yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar serta didukung oleh Amerika Serikat.

Baca Juga:
Seorang Warga Palestina Tewas dan 1 Lainnya Terluka Parah oleh Pasukan Penjajah Israel di Barat Rafah

Meski ada gencatan senjata, tentara penjajah Israel masih menyerang warga Palestina hampir setiap hari menggunakan pesawat tak berawaknya di berbagai bagian Jalur Gaza, menewaskan dan juga melukai orang-orang. (*/Mey)

Bagikan: