Puluhan Pemukim Penjajah Israel Menanam Pohon di Tanah Milik Palestina di Daerah Masafer Yatta

Ket. Foto: Pohon Ditanam di Tanah Milik Palestina di Masafer Yatta oleh Puluhan Pemukim Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Puluhan pemukim penjajah Israel, di bawah perlindungan pasukan penjajah Israel, menanam pohon di tanah milik Palestina di daerah Masafer Yatta yang terletak di selatan Hebron pada tanggal 15 Februari 2025 waktu setempat.

Salah satu aktivis lokal, Osama Makhamra, melaporkan kepada media bahwa para penjajah menanam pohon-pohon di dekat rumah-rumah warga Palestina di Desa Khirbet Um Al-Khair yang merupakan bagian dari wilayah Masafer Yatta.

Langkah ini menyusul penggalian yang dilakukan di wilayah itu 2 minggu sebelumnya dan para penjajah mengibarkan bendera penjajah Israel sebagai persiapan untuk merebut tanah itu.

“Para penjajah Israel juga menanam pohon di daerah Beirin di sebelah timur Hebron di tanah milik warga Palestina,” katanya.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Gunakan Salah Satu Pusat Kesehatan UNRWA Sebagai Lokasi Interogasi Lapangan

Para penjajah Israel telah mengintensifkan serangan mereka terhadap penduduk Palestina dan properti mereka di Masafer Yatta.

Mereka telah memblokir akses penduduk ke ladang dan padang rumput mereka, melepaskan ternak mereka ke tanah Palestina dan juga menghancurkan sebagian besar lahan tanaman gandum dan jelai.

Tindakan agresi ini adalah bagian dari kampanye yang sedang berlangsung untuk menekan petani dan juga penggembala Palestina dengan tujuan memaksa mereka meninggalkan tanah mereka untuk memfasilitasi perampasan tanah lebih lanjut untuk ekspansi kolonial.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel menyerbu kota Hizma yang terletak di timur laut Yerusalem pada hari Jumat.

Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerang Sebuah Keluarga Palestina di Lembah Yordan Utara

Para prajurit menyerbu desa itu dari pintu masuk barat dan menyita sekitar 20 kendaraan.

Penyitaan kendaraan itu semakin meningkatkan tekanan pada penduduk lokal dengan penduduk Palestina setempat menghadapi pembatasan pergerakan dan sumber daya.

Di sisi lain, para pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul secara terbuka menolak gagasan gila Donald Trump untuk mengusir lebih dari 2 juta orang dari Jalur Gaza.

Diadakan oleh 18 kelompok masyarakat sipil setelah salat Jumat, protes di Kuala Lumpur adalah yang kedua kalinya pada hari itu, dimana yang pertama diadakan pada pagi hari di luar kedutaan AS di Kuala Lumpur, Malaysia. (*/Mey)

Bagikan: