Internasional, gemasulawesi – Para penjajah Israel menyerang sebuah keluarga Palestina di Khirbet al-Farisiya di Lembah Yordan utara pada hari Kamis pagi, tanggal 13 Februari 2025 waktu setempat.
Salah satu anggota keluarga tersebut, Louay Daraghmeh, menyampaikan kepada media sejumlah penjajah Israel menyerbu rumah mereka di Khirbet al-Farisiya di Lembah Yordan utara, menyerang keluarganya, dan juga meneror mereka sebelum meninggalkan daerah itu.
Dia menunjukkan keluarganya telah menjadi sasaran pelanggaran oleh para penjajah Israel selama berbulan-bulan karena mereka memukuli dan melarang untuk menggembalakan ternak, serta menyerbu rumah-rumah.
“Para penjajah Israel mendirikan ‘paviliun’ beberapa meter dari rumah mereka di kawasan itu sekitar seminggu lalu karena sebagian besar dari mereka telah hadir di kawasan tersebut hampir sepanjang waktu,” ujarnya.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menembak dan Membunuh Seorang Pemuda Palestina di Selatan Nablus
Komisi Perlawanan terhadap Tembok dan Pemukiman mendokumentasikan para pemukim melakukan 375 serangan selama bulan Januari 2025 yang terkonsentrasi di Kegubernuran Ramallah dan Al-Bireh dengan 105 serangan, Hebron 55 serangan, Nablus 76 serangan, dan Qalqilya 31 serangan.
Mereka juga melakukan 318 tindakan vandalisme dan pencurian properti warga yang berdampak pada wilayah yang luas dan mengakibatkan tumbangnya 969 pohon, termasuk 960 pohon zaitun, 350 di antaranya berada di Kegubernuran Hebron, 160 di Salfit, 328 di Betlehem, 100 di Nablus, dan 31 di Ramallah.
Di sisi lain, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, mengonfirmasi satu-satunya solusi untuk penjajah Israel untuk membebaskan tawanannya adalah melalui kesepakatan pertukaran tawanan.
Abu Hamza, juru bicara kelompok itu menyampaikan perkembangan yang terjadi sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa telah membuktikan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan tawanan dan memulihkan stabilitas adalah melalui pertukaran tawanan.
Baca Juga:
Otoritas Penjajah Israel Melarang 4 Jurnalis Palestina Memasuki Masjid Al Aqsa
Dia menekankan perlawanan Palestina telah memenuhi tugas dan komitmennya sementara musuh telah meninggalkan tawanannya dalam bahaya dan juga ketidakpastian.
Dia menganggap pemerintah penjajah Israel bertanggungjawab atas penghindaran kewajibannya terhadap rakyat Palestina dan atas pelanggaran terus menerus terhadap perjanjian gencatan senjata. (*/Mey)