Penjajah Israel Membuka Jalan Kolonial Baru yang Menghubungkan ke Pos Terdepan Ilegal di Lembah Jordan Utara

Ket. Foto: Penjajah Israel Membuka Jalan Kolonial Baru Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel membuka jalan kolonial baru yang menghubungkan ke pos terdepan ilegal di Lembah Jordan utara yang semakin memperkuat keberadaan mereka di daerah itu.

Mahdi Daraghmeh, yang merupakan kepala dewan Desa Al-Maleh, melaporkan para penjajah melakukan pembangunan jalan sepanjang 3 kilometer dalam semalam, memperluas jalan dari jalan raya utama ke pos terdepan kolonial di daerah Umm el-Jimal.

Musim panas lalu, para penjajah mendirikan pos paling depan di daerah itu dan sejak itu telah merebut tanah-tanah di sekitarnya, melarang penduduk Palestina menggembalakan ternak mereka.

Akibat meningkatnya serangan dan pelecehan oleh para penjajah, 14 keluarga Palestina terpaksa meninggalkan daerah itu.

Baca Juga:
Puluhan Pemukim Penjajah Israel Menanam Pohon di Tanah Milik Palestina di Daerah Masafer Yatta

Di sisi lain, berbicara menjelang Konferensi Keamanan Munich akhir pekan ini, di mana gencatan senjata Jalur Gaza dan perang Rusia di Ukraina akan menjadi agenda utama, perdana menteri Irlandia, Micheal Martin menyampaikan dia ingin membahas penyelesaian perdamain abadi berdasarkan solusi 2 negara antara penjajah Israel dan Palestina.

Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Irlandia, menyatakan dia berencana untuk melibatkan mitra Arab, Eropa, dan transatlantik terkait Gaza pada konferensi itu, yang dia gambarkan sebagai momen kritis untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

“Satu-satunya solusi damai yang adil dan berkelanjutan, bagi Palestina dan penjajah Israel adalah solusi 2 negara,” katanya.

Di Jalur Gaza, keluarga-keluarga kembali ke lingkungan mereka hanya untuk mendapati mereka tidak dapat dikenali lagi.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Gunakan Salah Satu Pusat Kesehatan UNRWA Sebagai Lokasi Interogasi Lapangan

Hidup adalah perjuangan tanpa henti untuk bertahan hidup karena makanan langka, air bersih adalah kemewahan, dan perawatan medis hampir tidak ada.

Di garis depan bencana kemanusiaan ini, UNRWA dan UNICEF berjuang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat besar.

UNICEF diketahui membagikan paket pembersihan dan kebersihan di Jalur Gaza.

Salah satu warga Palestina yang menerima paket bantuan UNICEF di Jalur Gaza, Tamer Mahmoud al-Breikan, menuturkan perlengkapan ini berguna untuk keluarga dan cukup untuk 3 atau 4 bulan. (*/Mey)

Bagikan: