Pemerintah Penjajah Israel Dilaporkan sedang Mempelajari Rencana Militer untuk Mengambil Alih Gaza

Ket. Foto: Rencana untuk Mengambil Alih Jalur Gaza sedang Dipelajari oleh Pemerintah Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pemerintahan sayap kanan penjajah Israel sedang mempelajari rencana militer untuk mengambil alih dan memerintah Jalur Gaza setelah menarik diri dari wilayah Palestina 2 dekade lalu.

Menurut laporan media, langkah p0tensial tentara penjajah Israel untuk menduduki kembali dan memerintah Jalur Gaza sekarang sedang dipertimbangkan karena kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.

“Pemerintahan sebelumnya ingin mengakhiri perang. Trump ingin kita memenangkan perang,” ujar media mengutip pernyataan seorang pejabat penjajah Israel yang sedang tidak disebutkan namanya.

Seorang prajurit cadangan senior yang tidak disebutkan namanya menyatakan dia diperintahkan untuk bersiap menghadapi pertempuran, kemenangan, dan administrasi selama berbulan-bulan.

Baca Juga:
Seorang Pemuda Tewas setelah Pasukan Penjajah Israel Menembaki Sebuah Toko Komersial di Qalqilya

Rencana tersebut melibatkan pemindahan 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke wilayah pesisir kecil al-Mawasi yang saat ini dijelaskan oleh penjajah Israel sebagai ‘zona kemanusiaan’.

Para analis militer mengatakan sedikitnya 4 divisi tentara atau sekitar 40.000 tentara akan dibutuhkan secara permanen untuk memerintah Jalur Gaza sehingag muncul pertanyaan mengenai kelayakan proposal tersebut.

Gideon Saar, Menteri Luar Negeri penjajah Israel, sebelumnya menyatakan bahwa kabinet keamanan belum memutuskan mengenai rencana pendudukan.

Seorang analis yang merupakan seorang dosen di Institut Studi Pascasarjana Doha, Mohamad Elmasry, mengatakan perluasan pemukiman ilegal di Tepi Barat dan pengusiran penduduk Palestina telah menjadi bagian utara kebijakan negara penjajah Israel.

Baca Juga:
17 Warga Palestina Tewas dan Lainnya Terluka Akibat Pengeboman Rumah dan Tenda Pengungsi di Jalur Gaza

“Idenya adalah membuat gagasan negara Palestina menjadi mustahil sepenuhnya,” ucapnya.

Lebih dari 200 pemukiman dan pos paling depan ilegal yang menampung sekitar 800.000 pemukim semuanya merupakan bagian dari rencana.

Dia mengatakan tidak ada warga Palestina di Tepi Barat yang benar-benar aman.

Penahanan Hamdan Ballal, seorang pembuat film Palestina yang menyutradarai film dokumenter pemenang Oscar No Other Land, menunjukkan bahwa ketenaran pun tidak dapat memberikan rasa aman.

Baca Juga:
3 Masjid Dihancurkan dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Khan Younis

Menurutnya, faktanya, ketenaran semacam itu mungkin akan memancing kemarahan beberapa pemukim yang telah menjadi berani selama 18 bulan terakhir. (*/Mey)

Bagikan: