11 Warga Palestina Tewas dalam Serangkaian Serangan Udara Penjajah Israel di Jalur Gaza Selatan dan Tengah

Ket. Foto: Sebanyak 11 Warga Palestina Meninggal dalam Serangkaian Serangan Udara di Gaza Tengah dan Selatan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber medis, setidaknya 11 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2025 waktu setempat, menyusul serangkaian serangan udara penjajah Israel yang menargetkan wilayah di Jalur Gaza selatan dan tengah.

Sebanyak 5 orang dipastikan tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara di daerah Batn Al-Samin yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza selatan.

Sebanyak 6 warga Palestina lainnya tewas dalam insiden yang terpisah ketika pesawat nirawak penjajah Israel menargetkan perkumpulan warga Palestina di kamp pengungsi Al-Maghazi yang terletak di wilayah tengah Jalur Gaza.

Diketahui korban luka akibat insiden itu dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Gaza Memperingatkan Adanya Penurunan dalam Donor Darah

Militer penjajah Israel juga melakukan pembongkaran rumah-rumah warga sipil Palestina di Khan Younis bagian timur.

Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan penembakan artileri di area yang sama. Serangan artileri tambahan terjadi di Jabalia yang terletak di bagian utara Jalur Gaza.

Serangan tersebut berdampak pada area yang luas. Diketahui agresi penjajah Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza sejak bulan Oktober 2023 sejauh ini telah menyebabkan setidaknya 55.207 kematian warga Palestina yang terdokumentasi.

Lebih dari 127.821 lainnya terluka. Ribuan korban dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan bangunan, tidak dapat diakses oleh tim darurat dan pertahanan sipil karena serangan penjajah Israel.

Baca Juga:
Penjajah Israel Menutup Pintu Masuk Utama Desa al-Lubban al-Sharqiya di Selatan Nablus

Serangan penjajah Israel terus berlanjut tanpa henti meski ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata segera dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza.

Di sisi lain, manajer bank darah Kementerian Kesehatan menyampaikan sedikitnya 7.000 unit darah dibutuhkan segera karena serangan penjajah Israel terus melukai ratusan warga Palestina setiap hari.

“Tidak cukup banyak relawan yang mau mendonorkan darah karena kemiskinan dan kelaparan,” ujarnya. (*/Mey)

Bagikan: