Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel menutup pintu masuk utama Desa al-Lubban al-Sharqiya di sebelah selatan Kota Nablus di Tepi Barat untuk hari kelima berturut-turut.
Menurut sumber, pada hari Rabu malam, tanggal 11 Juni 2025 waktu setempat, yang dilindungi oleh pasukan penjajah Israel menyerbu pintu masuk utama desa dan melakukan ritual Talmud, menghalangi pergerakan masuk dan keluar desa.
Sementara itu, pasukan penjajah Israel menutup gerbang besi di pintu masuk utama desa.
Diketahui pada penjajah Israel mengancam akan menghancurkan lebih dari 20 rumah di desa itu yang terletak di jalan utama yang menghubungkan Nablus dan Ramallah.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Mencabut Pohon Zaitun Milik Seorang Penduduk Desa Oadla Selatan Nablus
Sebelumnya pada hari Minggu malam, 8 Juni 2025, waktu setempat, para penjajah Israel berbagi unggahan di media sosial.
Mereka menyerukan tentara penjajah Israel untuk menghancurkan rumah dan infrastruktur warga Palestina di jalan utama desa itu.
Mereka juga mengumumkan mereka akan melakukan demonstrasi setiap malam pukul 19.30 WIB di pintu masuk utama dan menutup desa sampai pembongkaran dilakukan.
Mereka juga memposting materi daring yang menghasut terhadap penduduk desa, khususnya sekolah-sekolah yang terletak di jalan utama.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Terus Memindahkan Paksa Ribuan Warga Palestina dari Wilayah Utara Jalur Gaza
Diketahui selama 12 hari terakhir, para penjajah Israel telah menutup pintu masuk desa sebanyak 7 kali hingga sekarang.
Di sisi lain, seorang warga Palestina pada hari Rabu malam, tanggal 11 Juni 2025 waktu setempat, menderita luka-luka dalam serangan oleh penjajah Israel di dekat Dusun Tawani Masafer Yatta di selatan Kota Hebron, Tepi Barat.
Osama Makhamreh, aktivis setempat, menyatakan kepada media bahwa sekelompok penjajah Israel menyerang seorang penggembala saat dia sedang menggembalakan dombanya di dekat rumahnya di dusun itu yang menimbulkan luka dan memar di sekujur tubuhnya.
“Penggembala itu dievakuasi ke rumah sakit itu,” ujarnya.
Kekerasan yang dilakukan penjajah Israel terhadap warga Palestina dan harta benda mereka merupakan hal yang rutin di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas penjajah Israel. (*/Mey)