Internasional, gemasulawesi – Pasukan pendudukan penjajah Israel mencabut pohon zaitun milik seorang penduduk Desa Oadla yang terletak di selatan Kota Nablus, Tepi Barat.
Menurut sumber setempat, pasukan penjajah Israel pada hari Rabu malam, tanggal 11 Juni 2025 waktu setempat, mengawal buldozer ke sekitar Jembatan Odala, yang merupakan tempat alat berat itu mencabut pohon zaitun dari sebidang tanah milik penduduk desa.
Pasukan pendudukan juga menyita buldozer milik seorang penduduk Desa Khirbet Yarza di sebelah timur Tubas.
Di sisi lain, pelapor khusus PBB di wilayah Palestina, Francesca Albanese, telah mendesak otoritas Mesir untuk memfasilitasi perjalanan cepat para manusia yang telah meninggalkan segalanya dalam upaya untuk mematahkan pengepungan penjajah Israel terhadap Jalur Gaza.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Terus Memindahkan Paksa Ribuan Warga Palestina dari Wilayah Utara Jalur Gaza
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Menteri Pertahanan penjajah Israel meminta Mesir memblokir konvoi darat yang berupaya membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah.
Menteri Pertahanan Israel Katz menyatakan dia berharap Mesir akan mencegah mereka mencapai perbatasan Mesir-penjajah Israel dan tidak mengizinkan mereka melakukan provokasi dan mencoba memasuki Jalur Gaza.
“Semua permintaan untuk mencapai daerah perbatasan dengan Jalur Gaza harus mematuhi prosedur yang ditetapkan termasuk dengan mengajukan permintaan resmi kepada kementerian,” ujarnya.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara eksplisit apakah Kairo akan memblokir para aktivis untuk mencapai Jalur Gaza.
Di sisi lain, Dewan Hubungan Amerika-Islam atau CAIR meminta Presiden Donald Trump untuk mengklarifikasi posisinya mengenai pembentukan negara Palestina setelah utusan Amerika Serikat untuk penjajah Israel, Mike Huckabee, menyatakan itu bukan lagi tujuan.
Ketika ditanya dalam wawancara apakah negara Palestina tetap menjadi tujuan kebijakan Amerika Serikat, dia menjawab dia tidak berpikir demikian.
Duta Besar AS merupakan pendukung setia penjajah Israel yang menyebutkan bahwa ‘tidak ada namanya’ pemukiman ilegal penjajah Israel atau Tepi Barat. (*/Mey)