UNRWA Perkirakan Penjajah Israel telah Membunuh Anak-Anak Setara dengan 1 Kelas Penuh Setiap Hari

Ket. Foto: UNRWA Menyatakan Pendudukan Penjajah Israel telah Membunuh Anak-Anak yang Jumlahnya Setara dengan Satu Kelas Penuh Setiap Harinya Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – UNRWA atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina memperkirakan sejak tanggal 7 Oktober 2023, penjajah Israel telah membunuh setara dengan 1 kelas penuh anak-anak setiap hari, dengan jumlah siswa yang berkisar antara 35 dan 45.

Sam Rose, Pelaksana Tugas Direktur Urusan UNRWA di Jalur Gaza, mengatakan sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, setiap hari rata-rata 1 kelas penuh anak-anak terbunuh.

Sebelum pecahnya perang yang mengubah mayoritas sekolah yang dikelola oleh UNRWA menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi, jumlah siswa per kelasnya berkisar antara 35 dan 35.

Ini tergantung pada tingkat kepadatan di sekolah.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Terus Meratakan Tanah di Khirbet Ibziq sebagai Bagian dari Upaya Membangun Jalan Militer

Sumber medis mengatakan anak-anak telah membayar harga yang mahal dalam genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel selama lebih dari 21 bulan di mana lebih dari 18.000 anak telah terbunuh dan sekitar 16.854 dari mereka telah dirawat di rumah sakit.

Anak-anak di Jalur Gaza juga harus menjalani kenyataan yang pahit akibat gelombang pengungsian yang berulang karena perang.

Mereka juga harus menghadapi kelaparan dan kehausan akibat kebijakan penjajah Israel yang menghancurkan sumber makanan dan air serta memblokir penyeberangan perbatasan.

Pada tanggal 8 Juli 2025, UNRWA menyatakan anak-anak di Jalur Gaza adalah setengah dari populasi yang jumlahnya 2,4 juta jiwa.

Baca Juga:
Seorang Pemuda Palestina dari Desa Al-Lubban ash-Sharqiya Selatan Nablus Ditahan Pasukan Penjajah Israel

Menurut mereka, kehidupan anak-anak Gaza ditandai oleh perang dan kehancuran.

Hingga kini, lebih dari 197.000 warga sipil terbunuh dan terluka dengan sebagian besar di antaranya merupakan wanita dan anak-anak sejak agresi penjajah Israel dimulai.

Lebih dari 11.000 orang hilang dengan ratusan ribu orang harus mengungsi dan kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa termasuk dengan puluhan anak-anak.

Ribuan orang lainnya masih dinyatakan tertimbun di reruntuhan akibat tidak bisa dijangkau karena perang. (*/Mey)

Bagikan: