Internasional, gemasulawesi - Pasukan penjajah Israel menahan seorang pemuda Palestina dari Desa Al-Lubban ash-Sharqiya di sebelah selatan Nablus setelah sebelumnya secara brutal menyerang dia dan ayahnya dalam serangan militer.
Sumber-sumber lokal memberitahu media bahwa pemuda tersebut yang bernama Sami Ibrahim Daraghmeh dipukul dengan kejam oleh tentara penjajah Israel pada peristiwa yang terjadi pada hari Minggu malam, 13 Juli 2025 waktu setempat.
Menurut mereka. peristiwa itu menyebabkan patah tulang dan memar sebelum dia akhirnya ditahan.
Mereka menambahkan ayahnya juga diserang pasukan penjajah Israel saat berusaha membelanya.
Penahanan itu terjadi selama serangan penjajah Israel ke pusat desa di mana pasukannya mendirikan pos pemeriksaan militer, mengganggu pergerakan penduduk dan kendaraan, serta memicu ketakutan dan ketegangan di kalangan penduduk setempat.
Diketahui bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel meningkatkan pelanggaran terhadap warga Palestina di desa-desa dan kota-kota yang terletak di selatan Nablus melalui serangan harian, serangan fisik, serta invasi rumah, dan penahanan yang dilakukan sewenang-wenang.
Di Jenin, pasukan penjajah Israel menyerbu Kota Marka yang terletak di sebelah selatan provinsi.
Mereka menahan seorang pria dan putranya setelah menggerebek rumah mereka.
Baca Juga:
Menag dan Dubes Iran Bahas Kolaborasi Pendidikan dan Persatuan Umat di Tengah Ketegangan Global
Menurut sumber setempat, pasukan penjajah Israel menahan Kepala Dewan Desa Marka, Ali Nafe’ Mousa, dan putranya, Zuhair, setelah sebelumnya menggeledah rumah mereka secara keseluruhan dan mengacak-acak isinya.
Di sisi lain, UNICEF mengumumkan pada hari Minggu bahwa lebih dari 5.800 anak di Jalur Gaza didiagnosis menderita kekurangan gizi selama bulan Juni dikarenakan perang penjajah Israel yang menghancurkan dan blokade selama 18 tahun terus membatasi akses terhadap makanan dan juga layanan penting.
Dalam sebuah postingan di X, UNICEF menyatakan lebih dari 5.800 anak didiagnosis mengalami malnutrisi di Jalur Gaza pada bulan Juni.
Menurut UNICEF, itu termasuk lebih dari 1.000 anak dengan malnutrisi akut yang parah, peningkatan selama 4 bulan berturut-turut. (*/Mey)