Kupas Tuntas, gemasulawesi – Kawah Ijen merupakan salah satu wisata yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kawah Ijen ini terbentuk akibat erupsi Gunung Ijen yang cukup luas yaitu dengan ukuran 19.000 x 21.000 meter di dasar dan 22.000 x 25.000 meter di puncaknya.
Aspek yang paling menarik yang bisa dinikmati di Kawah Ijen adalah fenomena Blue Fire.
Fenomena lue Fire merupakan salah satu fenomena yang langkah, yang hanya dapat ditemukan di dua tempat di dunia dan salah satunya adalah Indonesia.
Baca juga: Melalui Tangan Dingin Manager Erik ten Hag Marcus Rashford Langsung on Fire
Pengunjung tidak bisa menikmati keindahan Blue Fire setiap saat, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja yaitu antara pukul 1:00 pagi dan 2:00 pagi.
Mendaki pada yang tidak tepat akan beresiko kepada keselamatan para pendaki
Selain Blue Fire, pengunjung ke Kawah Ijen juga bisa menikmati sunrise dengan ketinggian 2.386 meter.
Banyak pengunjung mulai mendaki pukul 2:00 pagi hanya untuk menyaksikan matahari terbit. Cahaya oranye dan kuning yang meledak di cakrawala berpadu sempurna dengan latar belakang lautan awan, menjadikannya pemandangan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Baca juga: DPD Nasdem Parigi Moutong Siapkan Posko Kemanusiaan
Kawah Ijen terdiri dari danau hijau kebiruan yang tertutup asap, membuatnya semakin mempesona.
Tingkat keasaman yang tinggi pada air danau disebabkan oleh beberapa erupsi di masa lalu, yang terbaru terjadi pada tahun 1918, yang menyebabkan ukuran kawah meningkat, dengan kedalaman hingga 200 meter.
Meskipun begitu indahnya, tetap tidak aman untuk tinggal di area wisata Kawah Ijen untuk jangka waktu yang lama karena bau belerang yang kuat.
Oleh karena itu, penting untuk mengenakan masker untuk menghindari bau belerang yang tajam. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News