Kupas Tuntas, gemasulawesi – Sebuah kabar mengejutkan datang dari produsen mobil Daihatsu yang mengaku telah melakukan manipulasi uji tabrak pada beberapa kendaraan populer.
Daihatsu mengakui telah melakukan tindakan yang tidak pantas dengan mengadopsi praktik manipulasi uji tabrak pada sejumlah mobil buatannya, termasuk merek ternama Toyota.
Baca Juga : Deretan Mobil Terlaris di Indonesia Sepanjang Tahun 2022
Perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka secara sengaja melakukan manipulasi dalam proses penerbitan sertifikat uji benturan samping pada empat mobil yang ditujukan untuk pasar luar Jepang.
Dalam sebuah keterangan pers, Daihatsu Global menyatakan permohonan maaf yang tulus kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan, mengakui bahwa tindakan mereka telah mengkhianati kepercayaan dan memicu ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar.
Baca Juga : Surga Sigra, Kontribusinya Membuat Daihatsu Raih Sukses Besar di Kuartal 2023
Hal ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap citra Daihatsu dan Toyota sebagai produsen mobil terkemuka di dunia, dan memberikan pelajaran yang penting bagi industri mobil untuk senantiasa menjaga integritas dan memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
Daihatsu telah melaksanakan investigasi menyeluruh atas dugaan pelanggaran yang dilaporkan pada bulan April tahun ini.
Baca Juga : Keren Abis! Pilih Mobil Bekas Ini untuk Mudik Lebaran dengan Harga di Bawah Rp 100 Juta
Investigasi ini melibatkan survei wawancara dengan para pihak terkait dan inspeksi fisik pada kendaraan, serta peninjauan terhadap sejarah pengembangan produk dan hasil uji coba yang dilakukan.
Setelah melakukan investigasi, Daihatsu memastikan bahwa terdapat pelanggaran seperti yang dilaporkan dan akan segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga : Mengintip Transformasi Daihatsu Luxio Menjadi Campervan, Berapa Biayanya?
Menurut pernyataan resmi dari Daihatsu, kesalahan dalam modifikasi lapisan dalam pintu kursi depan telah terdeteksi selama pengujian tabrakan samping kendaraan.
Daihatsu juga melaporkan bahwa prosedur dan metode pengujian tabrakan samping yang diatur oleh peraturan telah dilanggar.
Baca Juga : Manipulasi Data SMILE, BPJS Tenaga Kerja Rugi Rp 3,23 Miliar
Sejumlah kendaraan yang terdampak antara lain Toyota Yaris Ativ, yang diproduksi di Thailand dan dijual di berbagai negara termasuk Thailand dan Meksiko dengan total unit Toyota Yaris Ativ yang terdampak mencapai 76.289.
Di samping itu, model kendaraan lain yang juga terkena dampak adalah Perodua Axia, yang dipasarkan di Malaysia sebanyak 11.834 unit.
Sebuah laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa mobil buatan Indonesia, Toyota Agya, juga terdampak kasus manipulasi uji tabrak samping ini.
Meski demikian, Agya yang terkena dampak baru akan diproduksi pada Juni 2023, sehingga belum ada unit yang terdampak hingga saat ini.
Totalnya, kasus ini melibatkan sebanyak 88.123 unit mobil yang terdiri dari Toyota Yaris Ativ yang dipasarkan di Thailand, Meksiko, dan negara lainnya, serta Perodua Axia untuk pasar Malaysia.
Daihatsu, yang merupakan anak perusahaan dari Toyota Motor Corporation (TMC), menjual beberapa mobil dengan merek Toyota.
Oleh karena itu, kesalahan yang dilakukan oleh Daihatsu dalam kasus ini menjadi masalah yang menyangkut keselamatan pelanggan Toyota.
Chairman of the Board Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, menyebut bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima dan merupakan pengkhianatan terhadap pelanggan Toyota.
Toyoda sendiri berjanji untuk tidak akan melarikan diri, berbohong, atau memutarbalikkan fakta.
Dia menganggap masalah ini serius dan akan memimpin inisiatif untuk tata kelola dan kepatuhan, sementara Presiden Sato (Koji Sato, Presiden Toyota) akan bertanggung jawab untuk meningkatkan operasi produksi mobil Toyota dan grup perusahaan.
Toyota secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan secepat mungkin.
Toyoda menegaskan bahwa Toyota selalu memprioritaskan keselamatan pelanggan dan komitmennya terhadap hal tersebut tidak akan pernah berubah.
Sementara itu, Toyota Malaysia telah mengonfirmasi bahwa penjualan model All-New Toyota Vios tetap dilanjutkan, karena tidak ada masalah terkait standar keselamatan dan kualitas kendaraan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden UMW Toyota Motor Malaysia, Datuk Ravindran K, dalam sebuah siaran pers resmi.
Menurut Ravindran, model All-New Toyota Vios memenuhi semua peraturan keselamatan dan tidak ada kompromi terhadap kualitas kendaraan.
Hasil pengujian selanjutnya juga telah memvalidasi bahwa mobil tersebut memenuhi sertifikasi UN-R95.
Toyota Malaysia yakin bahwa Vios tidak perlu di-recall karena penjualan kendaraan terus berlanjut tanpa gangguan.
Namun, pihaknya meminta maaf atas kesusahan yang dialami pelanggan dan ingin meyakinkan semua orang tentang keamanan dan kualitas kendaraan Toyota.
Ravindran menegaskan bahwa komitmen Toyota terhadap keselamatan pelanggan selalu menjadi prioritas utama mereka. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News