Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Film horor seringkali menghadirkan ketakutan dari makhluk supranatural atau antagonis mengerikan.
Namun, “Us,” yang dirilis pada tahun 2019, membawa ketakutan yang lebih mendalam, yakni ketakutan terhadap diri sendiri.
Film ini mengambil genre horor psikologis yang membingungkan penonton dengan cerita yang gelap dan karakter ganda yang mengerikan.
Kisah dimulai ketika Adelaide Wilson, diperankan oleh Lupita Nyong’o, kembali ke rumah tepi pantai tempat dia menghabiskan masa kecilnya.
Dia datang dengan suaminya, Gabe, dan dua anak mereka, meskipun tampaknya liburan keluarga yang biasa, Adelaide membawa ketakutan masa lalu yang mengganggu.
Adelaide merasa semakin cemas bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Ketika empat orang asing bertopeng misterius tiba-tiba menyerang rumah mereka, film ini memasuki tahap ketegangan yang tak terelakkan.
Keluarga Wilson harus berjuang untuk bertahan hidup melawan penyerang yang misterius ini.
Ketika topeng para penyerang terlepas, keluarga Wilson menemukan kenyataan yang mengerikan, setiap penyerang memiliki penampilan yang mirip dengan salah satu dari mereka sendiri.
Inilah saat ketakutan yang mendalam menghantui mereka karena mereka menyadari bahwa musuh terbesar mereka adalah diri mereka sendiri.
“Us” menggabungkan elemen horor, psikologis, dan misteri dalam satu paket yang membingungkan.
Penonton dibuat terus menebak dan merenungkan arti sebenarnya dari cerita ini.
Baca: Ulik Kisah Horor dan Juga Sinopsis dari Film The Sacrament, Karya dari Sutradara Terkenal Ti West!
Film ini juga menyoroti ketidaksetaraan sosial dan ketidakpastian dalam masyarakat, menghadirkan pesan yang lebih dalam di balik ketakutan fisik yang dialami karakter-karakternya.
Selain ceritanya yang kuat, penampilan akting Lupita Nyong’o, yang memerankan dua karakter yang berlawanan, adalah salah satu sorotan film ini.
Ia berhasil menghadirkan ketegangan emosional yang mendalam dalam peran ganda tersebut.
“Us” bukan hanya film horor biasa, film ini menggali lebih dalam ke dalam psikologi manusia dan menghadirkan ketakutan terhadap diri sendiri.
Dengan cerita yang membingungkan dan pesan sosial yang kuat, film ini menciptakan pengalaman menonton yang sulit dilupakan dan membuktikan bahwa terkadang musuh terbesar ada dalam diri kita sendiri. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News