Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Film “Psycho,” yang disutradarai oleh legendaris Alfred Hitchcock dan dirilis pada tahun 1960, merupakan salah satu film paling ikonik dalam sejarah sinema horor.
Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa film ini memiliki akar dalam kisah nyata yang mengerikan.
Cerita film “Psycho” berpusat pada seorang pria bernama Norman Bates, yang diperankan oleh Anthony Perkins.
Norman adalah pemilik sebuah motel terpencil yang bernama Bates Motel.
Cerita film ini bermula ketika seorang wanita bernama Marion Crane, diperankan oleh Janet Leigh, singgah di motel tersebut dalam perjalanan untuk menghindari kejaran polisi setelah ia berhasil mencuri uang dari tempat kerjanya.
Namun, nasib Marion menjadi tragis saat ia ditemukan dan dibunuh oleh seorang pembunuh misterius di kamar mandi motel.
Salah satu elemen paling mencengangkan dari “Psycho” adalah plot twist yang mengubah pandangan penonton tentang Norman Bates.
Pada awalnya, Norman digambarkan sebagai seorang pria yang memiliki ibu yang sangat dominan, yang sering kali mengendalikan hidupnya.
Namun, pada akhir film, terungkap bahwa ibu Norman sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu, dan yang melakukan pembunuhan adalah Norman sendiri yang telah membagi kepribadiannya untuk menghidupkan kembali ibunya dalam dirinya.
Kisah Norman Bates ini, yang digambarkan dengan brilian oleh Anthony Perkins, memiliki akar dalam kehidupan nyata, khususnya dalam kisah seorang pembunuh berdarah dingin bernama Ed Gein.
Gein adalah seorang pria yang tinggal di Wisconsin, Amerika Serikat, pada tahun 1950-an.
Ia terlibat dalam serangkaian pembunuhan dan tindakan mengerikan lainnya, termasuk pemutilasian mayat korban-korbannya.
Ketika pihak kepolisian telah berhasil menangkap Gein dan menggeledah rumahnya, mereka menemukan perabotan yang terbuat dari kulit dan tulang manusia, serta berbagai macam benda aneh yang ia buat dari bagian tubuh manusia.
Kisah mengerikan ini menjadi inspirasi bagi penulis novel “Psycho,” Robert Bloch, yang kemudian diadaptasi menjadi film oleh Alfred Hitchcock.
Dengan demikian, “Psycho” bukan hanya sebuah karya fiksi yang menakutkan, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap kegilaan nyata yang ada di dunia kita.
Film ini telah mengukir tempatnya dalam sejarah sinema horor dan terus menjadi salah satu karya yang paling dikenang dalam genre ini. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News