Kupas Tuntas, gemasulawesi – Sayap-sayap Patah adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tragis tentang kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada tahun 2018.
Film ini telah dirilis pada tanggal 18 Agustus 2022 dan telah menarik perhatian banyak penonton dengan alur cerita yang menggugah dan penuh emosi.
Film ini diinspirasi oleh peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Depok, sebuah rutan yang menjadi pusat kontroversi pada tahun 2018.
Dalam film ini, penonton akan diajak untuk melihat sudut pandang yang berbeda-beda dari beberapa karakter utama yang terlibat dalam tragedi tersebut.
Melalui penggambaran karakter yang kuat, film ini menggambarkan suasana tegang dan dramatis dari masa-masa sulit yang dialami oleh narapidana dan petugas di dalam Mako Brimob.
Sinopsis Sayap-sayap Patah mengungkapkan bagaimana kehidupan narapidana dan petugas penjara berinteraksi dalam kondisi yang sulit dan penuh tekanan.
Cerita ini juga menyoroti perjuangan dan pertemanan yang terbentuk di tengah kesulitan, serta mengangkat pertanyaan etika tentang kekuasaan dan hak asasi manusia.
Dengan latar belakang kerusuhan yang memicu ketegangan, film ini berusaha untuk memberikan sudut pandang yang lebih dalam tentang peristiwa tersebut.
Salah satu aspek yang mencuri perhatian dari Sayap-sayap Patahadalah penyampaian akting yang kuat dari para pemainnya.
Mereka berhasil membawa karakter-karakter ini ke dalam kehidupan dengan penuh empati dan kejujuran.
Penonton akan merasa terhubung dengan emosi yang tergambar dalam cerita ini, baik dari sisi narapidana maupun petugas, sehingga menciptakan pengalaman menonton yang sangat mendalam.
Selain itu, tata sinematografi yang apik turut memberikan nuansa yang tepat sesuai dengan mood cerita.
Pengambilan gambar yang cermat menggambarkan suasana yang tegang dan terkadang mengharukan di dalam penjara, serta menunjukkan kontras antara kehidupan di dalam dan di luar penjara.
Dalam keseluruhan, Sayap-sayap Patah adalah film yang menghadirkan kisah nyata yang menyentuh hati, mengingatkan kita akan kompleksitas manusia dan kondisi ekstrem yang dapat mempengaruhi keputusan dan emosi mereka.
Film ini mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan, pengampunan, dan harapan di tengah situasi yang penuh konflik. (*/Rahmiya)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News