Kupas tuntas, gemasulawesi – Film animasi tidak hanya sekedar hiburan visual, tetapi juga cerminan perjalanan emosional dan inspirasi di balik layar.
Begitu pula dengan The Boy and the Heron, film terbaru dari Studio Ghibli yang memiliki fitur otobiografi yang memukau.
Kisahnya tidak hanya menjadi alur cerita, tetapi juga bermuara pada kisah hidup sang sutradara Hayao Miyazaki.
Protagonis utama film ini, Mahito Maki mencerminkan masa kecil Hayao Miyazaki.
Seperti Mahito, ayah Miyazaki terlibat dalam produksi komponen pesawat tempur. Paralel ini menunjukkan pengaruh kehidupan pribadi Miyazaki dalam membentuk narasi filmnya.
Keluarga Miyazaki juga harus mengungsi dari kota ke pedesaan selama perang, mengingatkan pada pengalaman masa lalu sang sutradara.
Kisah hubungan emosional Mahito dengan ibunya juga memiliki akar dalam kenyataan.
Hubungan cinta mendalam yang tergambar dalam film ini memiliki paralel dengan kasih sayang yang nyata Miyazaki kepada ibunya.
Sang ibu dikenal dengan pendapat yang kuat, dan inspirasinya tampak tercermin dalam karakter-karakter wanita kuat yang ada dalam karya-karya Miyazaki.
Pandangan ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk BBC yang menggambarkan film ini sebagai perjalanan menuju kedewasaan, di mana Mahito harus mengatasi keegoisannya dan belajar hidup untuk orang lain.
Melalui cerita ini, Miyazaki menyampaikan pesan kuat untuk menciptakan dunia tanpa konflik dengan tangan kita sendiri.
Tidak hanya itu, judul asli film ini dalam bahasa Jepang memiliki makna mendalam.
Pilihan yang diberikan kepada anak-anak dalam film ini menggambarkan pertempuran antara meniru kekacauan perang masa lalu Jepang atau menciptakan jalan yang lebih baik.
Ini mencerminkan keyakinan Miyazaki pada potensi anak-anak untuk melampaui generasi sebelumnya, bahkan dalam kondisi yang penuh tantangan.
Ketika melihat judul film ini, kita juga dapat melihat optimisme abadi yang tercermin dalam karya-karya Miyazaki.
Pesan positif ini tidak hanya sebagai bahan cerita, tetapi juga sebagai bukti imajinasi mendalam sang sutradara.
Dalam The Boy and the Heron, Studio Ghibli sekali lagi mengajak penontonnya untuk merenung, memahami, dan merasakan kisah yang penuh makna di balik layar.
Dengan fitur otobiografi yang menghidupkan The Boy and the Heron, Studio Ghibli mempersembahkan kisah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Film ini adalah bukti bahwa setiap detail dalam cerita memiliki makna yang dalam, dan bahwa perjalanan emosional dan inspirasi sang sutradara melekat dalam setiap adegan yang tercipta. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News