Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Dalam dunia film aksi yang penuh dengan ledakan, tembakan, dan pengkhianatan, “Sniper: Legacy” menghadirkan cerita yang berbeda.
Film ini tidak hanya tentang pertempuran fisik, tetapi juga pertempuran untuk mengungkap kebenaran di tengah dendam yang mendalam.
Kisah dimulai dengan Brandon (diperankan oleh Chad Michael), seorang sniper ulung yang baru saja menyelesaikan misi berbahaya di Kongo.
Kesuksesan dalam operasi tersebut membawanya pulang dengan harga yang mahal, yaitu kematian rekan-rekannya yang tewas dalam pertempuran sengit.
Bagi Brandon, kematian rekan-rekannya adalah pengingat tragis tentang bahaya profesi yang dia geluti, tetapi dia tahu risiko itu sejak awal.
Namun, ketika berita tentang kematian ayahnya, Thomas (diperankan oleh Tom Berenger), tiba, hidup Brandon runtuh.
Thomas adalah seorang sniper legendaris yang juga telah meninggalkan jejaknya di dunia tempur.
Ayah dan anak memiliki ikatan yang kuat, terutama dalam kemampuan menembak mereka yang luar biasa.
Kematian ayahnya yang tragis dan misterius menghantam Brandon begitu dalam sehingga dia bersumpah untuk membalaskan dendamnya dengan segala cara.
Brandon mulai menyusun rencana untuk melacak dan menangkap para pembunuh ayahnya.
Namun, semakin dalam dia menyelidiki, semakin banyak petunjuk yang mengarahkannya ke arah yang gelap.
Dia mulai mencurigai bahwa pembunuhan ayahnya adalah bagian dari konspirasi yang lebih besar yang melibatkan kekuatan dan individu yang kuat.
Puzzel yang rumit dan berbahaya ini membawanya ke dalam dunia yang sangat jauh dari yang pernah dia bayangkan.
Pertempuran fisik adalah bagian penting dari cerita ini, dan penonton akan dibawa ke dalam aksi menegangkan seiring dengan upaya Brandon untuk membalas dendam.
Chad Michael dengan brilian memerankan karakter Brandon dengan penuh emosi, menggambarkan rasa kehilangan, kemarahan, dan tekad yang mendalam.
Dia membuat penonton merasa terhubung dengan perasaan karakternya, membuat kita ikut dalam perjalanan emosionalnya.
Namun, “Sniper: Legacy” bukan hanya tentang tembakan dan ledakan.
Ini adalah cerita tentang keberanian untuk menghadapi kenyataan yang pahit, bahkan ketika itu mengguncang keyakinan dan prinsip hidup seseorang.
Brandon harus menghadapi dilema moral, memisahkan antara balas dendam dan kebenaran yang sejati.
Film ini juga menggali hubungan antara ayah dan anak, menggambarkan betapa kuatnya pengaruh orang tua dalam hidup kita, bahkan setelah mereka tiada.
Thomas mewariskan lebih dari sekadar kemampuan menembak kepada putranya; dia mewariskan tekad untuk berdiri untuk kebenaran, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya.
“Sniper: Legacy” adalah perjalanan emosional yang penuh dengan ketegangan, aksi, dan plot twist yang mengguncang. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News
