Kupas Tuntas, gemasulawesi – Prasasti Blanjong ini memiliki keterkaitan dengan Sri Kesari Warmadewa, seorang Raja Bali yang mengeluarkannya.
Prasasti Blanjong ini mengandung berbagai catatan sejarah yang berkaitan dengan Pulau Bali, menjadikannya salah satu sumber informasi tertua tentang pulau tersebut.
Prasasti Blanjong ini juga menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang penting di Bali.
Mereka memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memahami lebih dalam sejarah dan budaya Bali kuno, serta evolusi bahasa dan aksara yang digunakan di masa lalu.
Tempat ini juga berperan sebagai sarana edukasi yang berharga bagi mereka yang ingin menjelajahi warisan budaya dan sejarah Bali.
Melalui kunjungan ke tempat ini, pengunjung dapat merasakan sentuhan sejarah yang kaya dan memahami peran Prasasti Blanjong dalam membuka jendela menuju masa lalu yang kaya di Pulau Bali.
Baca juga: Keraton Sumenep: Mengungkap Kekayaan Warisan Sejarah dalam Perjalanan Wisata Budaya yang Mendalam
Yang memebdakan Prasasti Blanjong dari prasasti-prasasti lainnya karena penggunaannya yang menampilkan dua jenis huruf yang berbeda.
Huruf pertama yang digunakan adalah huruf Pra-Nagari yang menggunakan Bahasa Bali Kuno, sedangkan huruf kedua adalah Bahasa Kawi yang menggunakan Bahasa Sanskerta.
Prasasti Blanjong ini memiliki keterkaitan dengan Sri Kesari Warmadewa, seorang Raja Bali yang mengeluarkannya.
Baca juga: Keraton Sumenep: Mengungkap Kekayaan Warisan Sejarah dalam Perjalanan Wisata Budaya yang Mendalam
Di dalam prasasti ini juga terdapat kata Walidwipa, yang merujuk pada Pulau Bali.
Prasasti ini mengandung berbagai catatan sejarah yang berkaitan dengan Pulau Bali, menjadikannya salah satu sumber informasi tertua tentang pulau tersebut.
Untuk mengunjungi Prasasti Blanjong secara langsung, Anda perlu menuju Pura Blanjong yang terletak di wilayah Banjar Blanjong, Bali.
Sayangnya, kondisi Prasasti Blanjong saat ini tidak sempurna karena beberapa baris hurufnya telah hilang. Kondisi ini dapat diterima mengingat usia prasasti ini yang sudah sangat tua.
Sejak pertama kali ditemukan oleh Stutterheim, prasasti ini telah mengalami kerusakan dan penurunan kualitas.
Meskipun demikian, Pura Blanjong dan Prasasti Blanjong tetap menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang penting di Bali.
Mereka memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memahami lebih dalam sejarah dan budaya Bali kuno, serta evolusi bahasa dan aksara yang digunakan di masa lalu.
Tempat ini juga berperan sebagai sarana edukasi yang berharga bagi mereka yang ingin menjelajahi warisan budaya dan sejarah Bali. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News