Kupas Tuntas, gemasulawesi - Aceh adalah provinsi yang kaya akan tradisi dan budaya Islam, menyajikan destinasi wisata yang unik dan menarik, salah satunya adalah Pantai Jilbab.
Terletak di Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, pantai ini memadukan keindahan alam dengan nuansa Islami yang kental, menciptakan pengalaman wisata yang berbeda dari tempat lain di Aceh.
Pantai Jilbab mengambil nama dan konsepnya dari nilai-nilai Islam yang diyakini oleh masyarakat setempat.
Pengunjung yang datang ke pantai ini diwajibkan untuk berpakaian sopan dan Islami, dengan perempuan yang diharuskan menggunakan kerudung atau jilbab.
Hal ini mencerminkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai agama dan adat yang kental di Aceh.
Selain menjadi tempat wisata, Pantai Jilbab juga menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat.
Hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri atau Idul Adha, sering kali menjadi momen berkumpulnya masyarakat di pantai ini untuk merayakan dan menjalankan ibadah bersama.
Nama "Pantai Jilbab" sendiri memiliki cerita yang menarik di baliknya.
Pada tahun 1998, saat Aceh dilanda konflik, pantai ini digunakan sebagai tempat razia jilbab oleh pihak yang berwenang.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, masyarakat setempat meminta pergantian nama pantai ini agar lebih mencerminkan nilai-nilai Islam yang dijunjung tinggi.
Sejak saat itu, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Jilbab.
Di sekitar Pantai Jilbab, terdapat sebuah bangunan masjid tua yang menjadi bagian dari sejarah dan keberadaan pantai ini.
Masjid ini menjadi tempat ibadah dan juga menjadi penanda keberadaan Islam di sekitar pantai.
Pantai Jilbab, dengan keindahan alamnya dan konsep wisata Islami yang unik, menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan mendalam bagi setiap pengunjungnya.
Bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam budaya dan tradisi Islam di Aceh, Pantai Jilbab adalah destinasi yang sempurna untuk dikunjungi. (*/CAM)