Kupas Tuntas, gemasulawesi - Microsoft telah meluncurkan versi gratis yang dibuat dengan AI dari game tembak-menembak klasik tahun 90-an, Quake II.
Daripada menggunakan lokasi dan musuh yang telah ditetapkan yang sama setiap kali anda bermain, seperti dalam video game aslinya, konten game baru ini dibuat dengan cepat oleh model AI Microsoft, berdasarkan konten dan gaya Quake II asli.
Game dalam peramban baru ini didukung oleh AI Muse, model AI generatif yang dirancang oleh Microsoft untuk membantu pengembang video game.
Muse dikembangkan melalui kemitraan dengan studio game yang berbasis di Inggris Ninja Theory.
Dilansir dari PC Mag, AI ini dilatih menggunakan data yang dikumpulkan dari manusia yang memainkan game Xbox tahun 2020, Bleeding Edge, termasuk "lebih dari 1 miliar gambar dan tindakan kontroler."
Jika diberi waktu, Muse dapat secara perlahan meniru visual dan permainan video game yang sudah ada, menurut penelitian Microsoft (asalkan berfungsi sesuai rencana).
Namun, jika anda tertarik untuk mencoba game dalam browser ini, itu mungkin tidak akan sesuai ekspektasi anda.
Resolusinya dibatasi, dan kontrolnya tampak lambat menurut standar modern.
Microsoft juga tampaknya telah membatasi durasi bermainnya.
Microsoft telah terang-terangan membicarakan potensi model AI Muse baru untuk membantu melestarikan game klasik, yang berisiko menjadi media yang hilang atau sekadar terbengkalai.
Dalam sebuah video yang mengumumkan model tersebut pada bulan Februari, CEO Microsoft Gaming Phil Spencer membahas bagaimana model AI baru tersebut membuka "banyak peluang".
Ini berkat kemampuannya untuk "mempelajari sepenuhnya cara bermain game tanpa perlu menjalankan mesin asli pada perangkat keras asli."
Meskipun AI generatif berpotensi membantu pengembang, tidak diketahui bagaimana industri game akan bereaksi terhadap jenis inovasi ini dalam jangka panjang.
Para kreator di bidang lain, mulai dari musik, seni visual, hingga fiksi, berbicara tentang bagaimana AI telah merampas pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan.
Sementara itu, industri video game dilanda beberapa PHK serius selama setahun terakhir, termasuk di divisi game Microsoft sendiri.
Terlepas dari itu, Microsoft tentu saja bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang ingin membuat AI generatif untuk pengembangan game.
Tahun lalu, Google memamerkan simulasi Doom, game tembak-menembak ikonik tahun 90-an yang dibuat dengan AI, yang, seperti upaya terbaru Microsoft, tidak bergantung pada kode dari game aslinya.
Sementara itu, perusahaan rintisan Virtual Protocols mendemonstrasikan versi Super Mario tahun 1985 yang menggunakan teks ke video pada bulan September 2024. (*/Armyanti)