Kupas Tuntas, gemasulawesi - Dalam langkah signifikan menuju pengalaman pencarian yang lebih intuitif dan didorong secara visual, Google memperluas akses ke Mode AI eksperimentalnya dan melengkapinya dengan kekuatan Google Lens.
Pengembangan ini bertujuan untuk memberikan pengguna pengalaman pencarian yang lebih komprehensif, sehingga pengguna mendapatkan respons yang lebih intuitif, personal, dan cepat.
Awalnya tersedia untuk pelanggan Google One AI Premium, Mode AI kini diluncurkan ke jutaan pengguna Labs di seluruh Amerika Serikat.
Dilansir dari Tom’s Guide, perluasan ini memungkinkan audiens yang lebih luas untuk mendapatkan manfaat dari kemampuan Mode AI dalam menangani kueri yang kompleks.
Pengguna dapat terlibat dalam pencarian yang lebih eksploratif dan terbuka, seperti membandingkan produk, mencari panduan cara, atau merencanakan perjalanan.
Selain aksesibilitas yang lebih luas, Google meningkatkan Mode AI dengan menggabungkan kemampuan multimoda Google Lens.
Pengguna sekarang dapat memasukkan kueri menggunakan gambar baik, dengan mengunggah foto atau menggunakan kamera perangkat mereka, dan menerima respons yang didukung AI.
Integrasi ini memanfaatkan versi khusus model Gemini Google, yang memungkinkan Mode AI memahami seluruh pemandangan dalam gambar.
Ini bertujuan untuk memahami bukan hanya apa yang ada dalam gambar, tetapi juga konteks di sekitarnya, bagaimana objek saling berhubungan, material, warna, dan susunannya.
Menurut Google, AI ini menggunakan teknik "query fan-out" yang canggih.
Intinya, saat anda memberikan gambar, Mode AI secara cerdas menghasilkan beberapa kueri dasar tentang pemandangan dan objek di dalamnya.
Ia menarik informasi dari petak web yang lebih luas daripada yang dapat ditangkap oleh satu pencarian sederhana.
Tujuannya adalah untuk memberikan jawaban yang bernuansa dan sadar konteks dengan tautan bermanfaat untuk dijelajahi lebih jauh.
Google telah menemukan bahwa kueri dalam Mode AI rata-rata dua kali lebih panjang dari pencarian Google biasa.
Ini menunjukkan pengguna sudah beralih ke sana untuk tugas yang lebih kompleks dan eksploratif.
Contohnya, membandingkan produk secara terperinci, memetakan proyek kerja, atau merencanakan perjalanan multi-aspek.
Dengan kata lain, begitu pengguna diberikan respons, mereka sering terinspirasi untuk menggali lebih dalam dan mempelajari lebih lanjut tentang topik tersebut.
Meskipun secara teknis masih berupa eksperimen di Labs, langkah ini jelas menandakan arah Google: memadukan AI tingkat lanjut lebih dalam ke dalam struktur penelusuran, membuatnya lebih komunikatif, kontekstual, dan kini, mampu memahami dunia visual di sekitar kita.
Seiring dengan jutaan pengguna lainnya yang mendapatkan akses ini, Google akan mengumpulkan masukan untuk lebih menyempurnakannya.
Pengguna didorong untuk menjelajahi fitur-fitur baru ini melalui aplikasi Google di perangkat Android dan iOS dan berbagi pengalaman mereka untuk membantu penyempurnaan lebih lanjut. (*/Armyanti)