Kupas Tuntas, gemasulawesi – Siapa bilang mobil klasik tak bisa menjadi pusat perhatian para modifikator? Suzuki Jimny hadir dengan harga tak terkalahkan yang pasti akan membuat para pecinta otomotif tak bisa berpaling dari keindahannya!
Dengan tampilan klasik yang ikonik, Suzuki Jimny menawarkan potensi besar bagi para modifikator untuk menciptakan karya seni yang sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup mereka.
Dari modifikasi ringan hingga full custom, Jimny klasik dapat memberikan ruang bagi para modifikator untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Bukan rahasia lagi bahwa Suzuki Jimny merupakan mobil yang sangat digemari oleh para pecinta otomotif, termasuk para modifikator.
Baca Juga : Sirkuit Mandalika Lombok Diresmikan Presiden Joko Widodo
Namun, menurut Agung Widiatmoko, pemilik SJ410, Jimny bukan hanya sekadar mobil hobi, tapi juga bisa menjadi investasi yang menguntungkan.
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa harga jual Jimny tidak pernah turun, bahkan semakin dimodifikasi, harganya bisa jadi semakin naik.
Baca Juga : Miliki Jiwa Seni Dalam Dirinya, 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Sosok Yang Paling Kreatif
Hal ini berbeda dengan mobil-mobil lain yang seringkali mengalami penurunan harga setelah dimodifikasi.
Agung masih mempertahankan Jimny SJ410 sebagai kendaraan SUV kompaknya. Kendaraan ini merupakan generasi kedua dari Suzuki yang mulai diproduksi di Indonesia pada tahun 1981.
Baca Juga : 27 Maret Personality: Keunikan dan Karakteristik Individu yang Terlahir di Bawah Bintang Aries
Dilengkapi dengan mesin F10A, 1.000 cc, dan 4 silinder yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 46 kuda.
Jika ingin membeli Jimny bekas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.
Baca Juga : Pemerintah Sulawesi Selatan Bakal Gunakan Modifikasi Rekayasa Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan Tinggi
Agung menyarankan untuk memeriksa bagian talang air belakang, dekat jendela belakang, dan dek bawah sisi pengemudi dan penumpang depan, karena rentan terhadap karat.
“Talang air belakang seringkali mengalami genangan air, maka jika hujan, saya selalu mengeringkannya. Saat melakukan pengecatan bodi, saya selalu memperhatikan bagian dek dan dekat jendela belakang yang rawan karat. Jika ditemukan kerusakan, sebaiknya diganti sebelum dilakukan pengecatan,” tutur Agung dengan bijak.
Menurut Agung, mencari suku cadang untuk mobil Jimny ini cukup mudah karena mesinnya sama dengan angkot Carry yang lama.
Selama masih banyak angkot yang beroperasi di Bogor, ia merasa tidak perlu khawatir.
Harga mobil Jimny bekas dengan bahan baku masih tersedia di bawah Rp 50 juta, yang terbilang murah untuk mobil off-road.
Bahkan jika dimodifikasi dan diperbaiki bodinya, harganya dapat meningkat secara signifikan.
“Jangan ragu untuk membawa Jimny ke medan off-road, karena harganya masih di bawah Rp 100 juta, suku cadang mudah dicari, dan bahkan dapat dijadikan investasi karena harganya cenderung stabil,” jelas Agung. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News