Kupas tuntas, gemasulawesi – Pada tahun 2012, saluran TV Animal Planet menayangkan sebuah acara yang diklaim dapat membuktikan bahwa putri duyung bukan mitos alias nyata.
Acara tersebut difilmkan agar terlihat seperti film dokumenter, dengan wawancara “ilmuwan ” (aktor)
Dengan hanya peringatan yang sangat singkat dari serial di kredit yang menunjukkan bahwa itu adalah karya fiksi, banyak pemirsa berasumsi bahwa bukti keberadaan putri duyung akhirnya terungkap.
Baca: 12 Rekomendasi Tempat Wisata Kuningan Jawa Barat
Sebulan setelah acara tersebut ditayangkan, National Oceanic and Atmospheric Administration merilis pernyataan di situs webnya yang mencela keberadaan makhluk setengah manusia, setengah ikan.
Dalam mitologi, putri duyung – atau makhluk putri duyung serupa – telah ada selama ribuan tahun.
Mitos putri duyung pertama mungkin berasal dari tahun 1000 SM. AD: Ini bercerita tentang seorang dewi Suriah yang melompat ke danau untuk berubah menjadi ikan, tetapi kecantikannya yang luar biasa tidak dapat diubah dan hanya perutnya yang yang berubah.
Baca: Pemerintah Pastikan Tidak Akan Impor Beras Saat PPKM
Sejak itu, banyak kisah putri duyung lainnya muncul dalam cerita rakyat dari berbagai budaya di seluruh dunia.
Misalnya, roh air Mami Wata Afrika berwujud putri duyung, seperti roh air Lasirn, populer dalam cerita rakyat pulau Karibia.
Dari Sejarah yang ada penjelajah menjelaskan ada putri duyung yang paling terkenal yaitu Christoper Colombus.
Baca: Nama Wawali Kota Makassar Dicatut Dalam Proposal Permohonan Bantuan Palsu
Putri Duyung disebut pernah diklaim oleh Columbus terlihat di dekta Haiti pada tahun 1493, sayangnya penampakannya tidak sesuai legenda yang beredar.
“Wajahnya entah bagaimana menyerupai seorang pria,” menurut American Museum of Natural History.
Kapten Jhon Smith dijelaskan dalam Edward In Rowe’s “The Extraordinary Mysteries and Legends of the Sea”, Snow (Dodd Mead, Januari 1967) melihat putri duyung tinggi berambut hijau pada tahun 1614 di lepas pantai Newfoundland; Smith tampaknya “jatuh cinta” padanya sampai dia menyadari bahwa dia adalah seekor ikan dari pinggang ke bawah.
Baca: Nama Wawali Kota Makassar Dicatut Dalam Proposal Permohonan Bantuan Palsu
Para ilmuwan percaya bahwa Columbus, Smith, dan penjelajah lain yang melihat putri duyung sebenarnya melihat sekilas mamalia laut seukuran manusia yang disebut manatee dan dugong.
Memang, selain “penampakan” makhluk laut mitos di masa lalu dan baru-baru ini, putri duyung, seperti Monster Loch Ness, mungkin hanya salah identitas. (*/KSD)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News