Nasional, gemasulawesi – Mahfud MD adalah seorang tokoh hukum terkemuka dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan sedang mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden 2024 mendampingi Ganjar Pranowo.
Namun, awal kisah hidupnya dimulai di Omben, Sampang, Jawa Timur, dengan nama lahir Mohammad Mahfud yang diberikan oleh sang ayah.
Pada masa sekolah di Pamekasan, Mahfud MD mengalami kebingungan karena terdapat lebih dari satu siswa yang memiliki nama yang sama.
Setiap kali gurunya memanggil “Mahfud,” dua siswa dengan nama tersebut merasa terpanggil.
Untuk mengatasi kebingungan ini, seorang guru bernama Asbun Nawawi memberikan solusi dengan memberi mereka sebutan “Mahfud A” dan “Mahfud B.”
Tidak lama kemudian, guru-guru di sekolahnya mencanangkan agar siswa yang memiliki nama yang sama menambahkan nama ayah di belakang nama mereka.
Akhirnya, “Mahfud A” menjadi Mahfud Musyaffa dan “Mahfud B” menjadi Mahfud Mahmodin.
Namun, perubahan nama tidak berhenti di situ.
Ayah Mahfud MD yang bernama Mahmodin kemudian mengganti namanya menjadi Emmo Prawirotroemo ketika ia menjadi pegawai negeri sipil.
Meskipun demikian, penamaan Mahmodin di belakang nama Mahfud MD tetap ada dan menjadi inisial “MD.”
Kisah ini menggambarkan bagaimana perubahan sederhana dalam penamaan dapat memiliki dampak yang cukup besar dalam membedakan individu yang memiliki nama yang sama.
Nama Mahfud MD mungkin telah menjadi identitas yang dikenal luas di seluruh negeri, tetapi awalnya, Mahfud MD hanya seorang siswa dengan nama sederhana di sekolahnya di Pamekasan.
Perjalanan hidup Mahfud MD dari Omben, Sampang, ke puncak karier hukum nasional adalah bukti bahwa latar belakang sederhana tidak menghalangi seseorang untuk meraih prestasi besar dan menjadi salah satu figur hukum terkemuka di Indonesia. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News