Nasional, gemasulawesi – Anies Baswedan seorang calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2024, memiliki latar belakang yang kuat dan berakar dalam sebuah desa yang kini menjadi bagian dari warisan budaya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Desa ini dikenal dengan nama Desa Cipicung, yang merupakan tempat kelahiran Anies Baswedan.
Pada bulan Februari tahun lalu, Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan, melakukan kunjungan emosional ke tempat kelahirannya di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Dalam perjalanan nostalgia ini, Anies dan istrinya, Fery Farhati, mengunjungi berbagai tempat yang pernah menjadi lokasi bermainnya ketika masih kecil.
Selain itu, mereka juga bersenang-senang dan berinteraksi dengan warga setempat, bahkan menikmati jajanan khas serabi yang terkenal lezat.
Namun, ada yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang, yaitu bahwa Desa Cipicung, tempat kelahiran Anies Baswedan, memiliki potensi wisata yang luar biasa dan telah menjadi daya tarik utama Kabupaten Kuningan.
Meskipun namanya terinspirasi oleh buah kepayang yang memiliki kandungan asam sianida, Desa Cipicung menyajikan potensi wisata yang sangat menarik.
Asal-usul nama desa ini berasal dari sebuah pohon pincung atau yang lebih dikenal dengan nama kepayang.
Buah kepayang sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan tradisional, terutama dalam hidangan rawon.
Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang
Meskipun memiliki rasa yang khas, buah ini dapat memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, seperti menyebabkan pusing atau mabuk.
Sejarah Desa Cipicung sendiri dimulai pada tahun 1875, saat masa kolonial Hindia-Belanda.
Saat pendirian sebuah desa atau pemukiman, biasanya dimulai dengan pembangunan sebuah masjid, yang merupakan tanda pertama proses babat alas.
Baca juga: Anwar Usman Bantah Lobi-Melobi dalam Putusan Kontroversial Perkara Batas Usia Capres-Cawapres
Hal ini juga terjadi di Desa Cipicung, di mana para sesepuh dan tokoh agama setempat memutuskan untuk membangun masjid dekat pohon pincung.
Seiring berjalannya waktu, kata pincung diabadikan menjadi nama desa, yang kemudian dikenal sebagai Cipincung.
Kata “Ci” ditambahkan di awal kata karena dalam Bahasa Sunda, “Ci” berarti “air”, yang mengindikasikan “desa, tempat, atau peradaban”.
Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang
Jadi, “Cipincung” secara harfiah berarti “air kepayang”.
Desa Cipicung memiliki daya tarik wisata yang signifikan.
Bahkan sejak saat pertama memasuki desa ini, pengunjung akan langsung disambut dengan mural-mural indah yang menghiasi jalanan masuk.
Baca juga: Mardani Ali Sera Khawatir Makan Siang dengan Para Capres dengan Joko Widodo Hanya Cuci Piring
Desa ini dikelola dengan baik dan terlihat sangat teratur.
Kepala Desa Cipicung, Lili Rusli, mengungkapkan bahwa pengelolaan yang baik telah menjadikan beberapa objek wisata di desa ini menjadi unggulan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Salah satu objek wisata terkenal di Desa Cipicung adalah Curug Luhur, sebuah air terjun yang indah dengan lanskap hutan yang masih lebat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Selama perjalanan menuju Curug Luhur, pengunjung akan disuguhi pemandangan asri persawahan yang membentang luas.
Curug Luhur telah menjadi daya tarik utama yang tidak hanya menarik para wisatawan lokal tetapi juga menarik wisatawan asing.
Selain wisata alam, Desa Cipicung juga menawarkan wisata religi.
Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang
Untuk menghormati para sesepuh yang membantu membangun desa ini, sebuah maqbara (makam Islam) telah dibuat untuk dua tokoh leluhur yaitu Mbah Marmagati dan Mbah Senogati.
Selain potensi wisata yang menarik, kebersihan Desa Cipicung juga patut dicontohkan.
Sampah-sampah rumah tangga di desa ini diolah di tempat pembuangan sampah (TPS) yang telah disediakan.
Hal ini meminimalkan penumpukan sampah yang berlebihan di desa ini dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Desa Cipicung menawarkan kombinasi yang menarik antara kekayaan alam, keberagaman budaya dan pengelolaan yang baik.
Sebagai seorang calon presiden yang berasal dari desa ini, Anies Baswedan membawa semangat untuk menjadikan Desa Cipicung sebagai contoh sukses yang menggabungkan potensi wisata alam, nilai budaya dan kebersihan. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News