Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 25 Oktober 2023 hari ini, Presiden Jokowi direncanakan akan melantik Menteri Pertanian, KSAD dan juga Duta Besar RI untuk Argentina.
Disebutkan jika Jokowi akan melakukan pelantikan di Istana Negara di Jakarta pukul 09.00 WIB.
Hal ini juga dibenarkan oleh Ari Dwipayana selaku Koordinator Staf Khusus Presiden bahwa Jokowi akan melantik Menteri Pertanian untuk sisa masa jabatan tahun 2019 hingga 2024.
Namun, saat ditanya lebih lanjut siapa saja nama-nama yang akan mengisi posisi-posisi tersebut, Ari menolak menyebutkannya lebih lanjut.
Dia meminta wartawan untuk menunggu hingga jam 9 pagi nanti saat pelantikan dilaksanakan.
Sementara itu, sebelumnya nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY santer terdengar akan menduduki pos Menteri Pertanian yang ditinggalkan oleh Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Diketahui jika Syahrul Yasin Limpo meminta sejumlah uang kepada para pejabat eselon 1 dan 2 yang digunakannya untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Mengenai AHY, menurut pakar sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, jika benar dia masuk ke dalam kabinet Jokowi, maka ini akan menjadi semacam batu loncatan baginya.
Karena selama ini, meski menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY belum pernah menduduki posisi di eksekutif.
“ Ini akan menjadi keuntungan politik untuk AHY,” ujarnya.
Batu loncatan dan keuntungan politik yang dimaksud adalah sebagai bekal untuk Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk maju ke dalam bursa pilpres tahun 2029 nanti.
Menurut Agung, jika Jokowi mempercayakan AHY menduduki pos Menteri Pertanian, maka itu akan menjadi pengalaman sebagai seorang politikus.
Selain itu, masuknya Partai Demokrat ke dalam kabinet juga logis karena saat ini mereka termasuk salah satu partai yang berada di bawah naungan Koalisi Indonesia Maju.
Presiden Jokowi juga mengiyakan jika dia bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Negara hari Senin, 23 Oktober 2023.
Namun, Jokowi menyebutkan jika itu merupakan pertemuan silaturahmi biasa saja.
Jokowi menyatakan jika pembicaraan yang dilakukan dengan AHY tidak jauh berbeda dengan topik yang biasanya dibahas dengan ketua umum partai politik yang lain. (*/Mey)