Nasional, gemasulawesi - Pada tanggal 15 Desember 2023 hari ini, Presiden Jokowi diketahui menghadiri Munaslub APEKSI yang diselenggarakan di Kota Bogor.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyinggung tentang bangunan-bangunan yang ada di kota yang menurutnya dipaksakan untuk dicat dengan warna dasar dari partai politik dari pemimpin yang memimpin kota tersebut.
Menurut Presiden Jokowi hal ini didapatkannya berdasarkan kunjungan-kunjungan yang dilakukannya ke berbagai daerah yang ada di Indonesia selama ini.
Baca Juga: Sukabumi Gempa, 301 Bangunan di Bogor Dilaporkan Terdampak Kerusakan
“Dari catnya saja saya sudah langsung tahu ini dari partai politik yang mana saja,” katanya.
Jokowi menambahkan jika sebenarnya tidak berhubungan atau tidak nyambung antara warna partai politik dengan bangunan yang ada di kota.
“Tapi mereka memaksakan karena pemimpin daerah tersebut berasal dari partai,” ujarnya.
Namun, Kepala Negara tidak merinci lebih lanjut kota mana saja dan partai politik mana saja yang melakukannya.
Baca Juga: Dimulai dengan Nyanyikan Lagu Kebangsaan, Presiden Jokowi Resmi Membuka Munaslub APEKSI di Bogor
Presiden Jokowi diketahui hanya mengambil contoh jika misalkan salah satu walikota berasal dari partai politik yang memiliki warna khas ungu, maka kantor-kantor Pemkot juga akan berwarna ungu.
“Termasuk dengan baju yang sekarang kita pakai ini,” candanya yang langsung disambut dengan tawa dari para hadirin.
Diketahui jika hari ini, Jokowi mengenakan batik berwarna biru untuk acara Munaslub APEKSI.
Sedangkan Munaslub APEKSI dilangsungkan di Kota Bogor yang dipimpin oleh Walikota Bima Arya yang merupakan kader PAN dan memiliki warna khas biru.
Selain itu, Jokowi juga kemarin diketahui melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur.
Dalam kunjungannya ke Gresik usai meresmikan smelter PT Freeport Indonesia, Jokowi juga sempat menyinggung tentang kasus mafia bola.
Baca Juga: Kunker ke Jawa Timur, Presiden Jokowi Singgung Soal Saham Freeport
Dia mengapresiasi Polri yang kini telah menetapkan Sigit Waluyo sebagai tersangka.
“Saya sendiri ingin agar pihak kepolisian terus menerus bergerak membersihkan sepak bola Indonesia dari praktek kecurangan,” akunya.
Presiden mengungkapkan agar ini jangan berhenti disini dan harus diteruskan agar benar-benar bersih. (*/Mey)