Nasional, gemasulawesi – Wakil Presiden, Maruf Amin, menyatakan jika pemerintah telah mengantisipasi lonjakan masyarakat yang akan mudik pada Idul Fitri tahun 2024.
Menurut Wakil Presiden, Maruf Amin, pengaturan sejumlah aspek pendukung untuk mudik Idul Fitri tahun 2024 telah menjadi perhitungan pemerintah.
Wakil Presiden, Maruf Amin, menyebutkan jika terkait dengan kenaikan jumlah pemudik, dia memperkirakan untuk tahun 2024 akan lebih besar dari tahun lalu.
“Dan itu juga telah diantisipasi melalui sidang-sidang kabinet yang diadakan, baik yang berkaitan dengan keamanan, ketersediaan dan juga transportasi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden juga menghimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan keamanan diri masing-masing.
Maruf Amin juga menyampaikan himbauannya agar masyarakat tidak menggunakan motor untuk mudik dikarenakan berbahaya.
Selain itu, berbagai antisipasi lainnya juga telah disiapkan oleh pemerintah, baik dari kepolisian dan juga Kementerian Perhubungan.
Wakil Presiden juga menilai pelaksanaan pengaturan mudik untuk tahun 2023 telah berjalan cukup baik.
“Sehingga hal tersebut dapat diadaptasi dan juga ditingkatkan untuk tahun ini,” ujarnya.
Wapres juga memastikan jika pengaturan mudik untuk tahun ini akan lebih baik lahi untuk ke depannya.
Berkaitan dengan kenaikan tarif moda transportasi saat musim mudik, Maruf Amin mengingatkan kepada pihak terkait agar kenaikan untuk harga tiket tidak terlalu tinggi yang pada akhirnya akan dapat membebani masyarakat.
Menurutnya, memang semuanya pada saat ini terjadi indikasi kenaikan harga pangan sehingga memberikan pengaruh untuk yang lainnya.
“Namun, kami mengharapkan kenaikan tersebut masih dalam batas yang wajar dan jangan terlalu tinggi,” ucapnya.
Wapres menegaskan jika hal tersebut nantinya akan diatur oleh pemerintah.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mencatat adanya potensi lonjakan pergerakan masyarakat pada masa mudik di tahun 2024.
Kementerian Perhubungan menerangkan jika secara nasional, pemudik di tahun 2024 berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 193,6 juta orang.
Disebutkan Kementerian Perhubungan jika angka tersebut meningkat pesat jika dibandingkan dengan potensi pergerakan masyarakat di masa Idul Fitri tahun 2023, yakni sekitar 123,8 juta orang. (*/Mey)