Nasional, gemasulawesi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini memicu kontroversi setelah mengungkapkan ketidaknyamanan tidur malam pertamanya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam video yang diposting di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengaku bahwa ia tidak bisa tidur nyenyak selama malam pertamanya di IKN, yang merupakan bagian dari kunjungan kerjanya.
“Tidak nyenyak. Saya berbicara apa adanya,” ungkap Presiden Jokowi dalam video tersebut.
Presiden menambahkan bahwa ini mungkin disebabkan oleh ketidakbiasaan tidur di tempat baru.
“Ya, mungkin hanya untuk pertama kali, masih belum terbiasa,” lanjutnya.
Pengakuan ini disampaikan dengan nada yang jujur dan lugas, mencerminkan ketidakterbiasaan dan tantangan yang dihadapinya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Komentar Jokowi ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan publik.
Beberapa pihak menilai bahwa pernyataan tersebut menunjukkan bahwa IKN, sebagai ibu kota baru Indonesia, mungkin belum sepenuhnya siap untuk berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Ada kekhawatiran bahwa masalah tidur nyenyak ini dapat mencerminkan ketidakcukupan dalam hal fasilitas, infrastruktur, atau penataan di IKN yang belum sepenuhnya optimal.
Di sisi lain, Jokowi tetap melanjutkan agendanya di IKN.
Dia dijadwalkan berkantor di IKN selama tiga hari ke depan, dan pada hari pertama ia akan menjajal ruang kerjanya di Kantor Presiden.
Ia juga menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan, termasuk pembersihan dan penyusunan furnitur di kantor.
“Saya tidak bisa mengundang orang karena masih banyak yang harus diselesaikan. Masih ada pembersihan dan penyusunan furnitur. Semua masih dalam progres yang baik,” tambahnya, dikutip pada Selasa, 30 Juli 2024.
Kontroversi ini mencuat di tengah perhatian publik terhadap proyek ambisius pemindahan ibu kota negara.
Banyak pihak memandang bahwa ketidaknyamanan Jokowi ini menggarisbawahi tantangan besar dalam memastikan IKN siap menjadi pusat pemerintahan yang efektif.
Kritik ini juga mencerminkan kekhawatiran tentang kesiapan infrastruktur dan fasilitas di IKN, yang menjadi fokus utama dalam proses transisi ibu kota baru Indonesia.
Di media sosial, beragam komentar netizen pun bermunculan usai pernyataan tersebut viral.
"Alasan aja pak, kan bapak yang punya keinginan, punya niat yang menggebu-gebu utk mewujudkannya, biasanya kalau keinginannya sudah selesai akan sangat bahagia dan nyenyak tidurnya. Coba dulu pak 5 tahun lagi dampingi mas Gibran pasti nyenyak," komentar salah satu netizen. (*/Shofia)