Pengurangan TKD Dinilai Jadi Momentum Pemda Perkuat Kemandirian Fiskal

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tamsil Linrung.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tamsil Linrung. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Nasional, gemasulawesi - Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menilai pengurangan dana transfer ke daerah (TKD) pada skema konvensional sebaiknya dilihat secara positif.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk lebih kreatif dalam mengelola sumber daya keuangan mereka.

Dengan demikian, pemda diharapkan mampu mengoptimalkan potensi fiskal yang dimiliki secara mandiri dan inovatif.

Tamsil menegaskan, “Kebijakan ini bisa menjadi dorongan bagi daerah untuk mengeksplorasi sumber pendapatan yang selama ini belum tergarap optimal. Dengan begitu, kapasitas fiskal daerah dapat ditingkatkan melalui berbagai instrumen kreatif tanpa terus bergantung pada pemerintah pusat.”

Baca Juga:
DPR Setujui Pembayaran Awal Biaya Haji 2026 untuk Pastikan Layanan Jamaah di Armuzna

Ia kemudian memberi contoh dengan menyebut penerbitan obligasi daerah (municipal bond) sebagai alternatif pembiayaan untuk proyek-proyek yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Obligasi daerah tidak hanya berfungsi sebagai instrumen keuangan, tetapi juga sebagai cara bagi pemerintah daerah membangun kepercayaan pasar. Dengan pengelolaan yang transparan, instrumen ini bisa menjadi penggerak pembangunan sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah kota juga bisa mengoptimalkan pemanfaatan jalur utilitas sebagai aset komersial.

Langkah ini tidak hanya mendukung penataan kota yang lebih modern, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah.

Baca Juga:
Sebanyak 13 Warga Sipil Palestina Tewas Akibat Penembakan Penjajah Israel di Berbagai Wilayah Jalur Gaza

Ia menuturkan bahwa ada banyak pilihan sumber pendapatan yang bisa digarap daerah.

Mulai dari pemanfaatan aset, pengembangan kawasan ekonomi, sektor energi, hingga optimalisasi jalur utilitas.

Menurutnya, kunci utamanya adalah keberanian pemerintah daerah untuk berinovasi dalam bidang fiskal tanpa mengabaikan prinsip tata kelola yang sehat.

Lebih lanjut, senator tersebut mengingatkan bahwa kepala daerah memiliki peran penting dalam menyusun serta merancang program pembangunan.

Baca Juga:
Sejumlah Kepala Daerah di Sulsel Sambut Baik Uji Coba Pesawat Amfibi sebagai Solusi pada Wilayah Kepulauan

Hal ini bertujuan agar pemerintah daerah terdorong mengembangkan sumber-sumber pendapatan baru yang berakar pada potensi lokal masing-masing.

Ia menekankan, otonomi daerah telah membuka peluang luas bagi pemerintah daerah untuk menarik investasi.

Kesempatan tersebut, kata dia, sebaiknya dimanfaatkan dengan kebijakan yang berani, inovatif, serta berpihak pada kepentingan masyarakat.

Menurutnya, pembangunan daerah idealnya dijalankan secara bertahap melalui kombinasi antara kebijakan pemerintah pusat dan langkah-langkah inisiatif dari daerah.

Baca Juga:
Hati-hati! Data Anda Bisa Masuk ke Web Gelap: Berikut Ini Cara untuk Mencegah dan Mengatasinya

Ia menilai, pengurangan dana transfer konvensional justru menjadi ajang pembuktian seberapa jauh daerah mampu mengelola dan mengoptialkan potensinya.

“Inisiatif dari daerah harus semakin diperkuat. Kolaborasi yang solid antara pusat dan daerah akan menjadi faktor penentu dalam membangun kemandirian fiskal di masa mendatang,” tegasnya. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

BNN DKI Jakarta Bongkar Jaringan Narkoba, Amankan 10 Kilogram Barang Bukti

BNN DKI Jakarta ungkap jaringan narkoba Juni–Juli 2025, sita ganja, sabu, ekstasi, tangkap banyak tersangka di Jabodetabek.

Program Genting Dorong Ibu Hamil Bebas KEK dan Cegah Stunting Sejak Dalam Kandungan

Program Genting bantu ibu hamil atasi KEK, dorong kesehatan janin, edukasi pencegahan stunting, dan dukung kualitas generasi.

DPR Setujui Pembayaran Awal Biaya Haji 2026 untuk Pastikan Layanan Jamaah di Armuzna

DPR bersama pemerintah menyepakati pembayaran awal BPIH 2026 sebesar Rp2,72 triliun demi menjamin layanan jamaah haji Indonesia.

BNPT Kaji Pemulangan WNI Terpidana Terorisme Seiring Finalisasi RUU Pemindahan Narapidana Antarnegara

BNPT bersama pemerintah mengkaji pemulangan WNI terpidana terorisme dari luar negeri seiring percepatan finalisasi RUU Pemindahan Narapidana

Kemenkes Waspadai Lonjakan Kasus Suspek Chikungunya di Indonesia, Fokus Pengendalian Vektor dan Pencegahan Penyebaran

Kasus suspek chikungunya meningkat tajam tahun 2025, Kemenkes lakukan pengendalian vektor dan imbau masyarakat jalankan 3M.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;