Banjir Terparah, WALHI Tuding Pemprov Sumsel Gagal Baca Alam

<p>Ket Foto: Peta Potensi Banjir Sumatera Selatan</p>
Ket Foto: Peta Potensi Banjir Sumatera Selatan

Nasional, gemasulawesi – Bencana banjir bandang Lahat, Sumsel, mencatat level keparahan tertinggi dalam lima tahun terakhir, menurut laporan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Direktur WALHI Sumatera Selatan, Yuliusman menjelaskan, sinyal akan terjadinya banjir bandang pada awal tahun ini telah terdeteksi sejak beberapa tahun lalu.

Namun sayangnya, upaya pencegahan dini dari Pemerintah tidak berhasil menangkap sinyal tersebut.

Baca Juga: Walhi Minta 43 Perusahaan Sawit di Sulteng Tak Kantongi HGU Diberi Sanksi Tegas

“Sinyal-sinyal akan terjadinya banjir bandang yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya sebenarnya telah muncul sejak beberapa waktu lalu, dan meskipun banjir bandang ini bukan yang pertama kali terjadi, namun tetap saja merupakan yang terbesar dan terparah selama lima tahun terakhir karena tidak ditangani dengan cepat,” ujarnya.

Yuliusman mencatat, banjir bandang terjadi bukan hanya satu faktor saja, tetapi kerusakan total dari alam yang disumbang wilayah sekitar.

Karenanya, perlu konsolidasi antara pemerintah daerah seperti kabupaten Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, dan wilayah Tebing untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi sekarang.

Baca Juga : 700 Hektar Sawah di Parigi Moutong Terendam Banjir

Diungkapkan Yuliusman, banjir di hulu muncul karena perubahan bentang alam (lanskap) serta berkurangnya jumlah tutupan hutan, sehingga resapan air menjadi rusak.

“Pemda semua harus duduk bersama mencari solusi agar tidak terulang lagi bencana ini, ,” tegasnya.

Dia merasa prihatin dengan dampak yang dialami oleh warga yang begitu besar.

Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah tidak melakukan upaya mitigasi atau memberikan informasi yang cukup untuk mencegah agar warga lebih waspada atau siap menghadapi bencana sebelum terjadi.

Baca Juga : Banjir Bandang Parigi Moutong, Tiga Meninggal dan Empat Hilang

“Jika banjir dapat diantisipasi, maka warga dapat lebih siap menghadapinya, ini menunjukkan bahwa ketika Sumber Daya Alam (SDA) eksploitatif terjadi di Sumsel, kemungkinan besar wilayah lain akan mengalami masalah yang serupa di masa depan,” tambahnya. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Basarnas Palembang Beraksi, Evakuasi Masyarakat Terdampak Banjir Bandang

Nasional, gemasulawesi &#8211; Basarnas telah turun tangan mengevakuasi masyarakat terdampak banjir, termasuk mencari kemungkinan korban banjir yang terjadi di 6 kecamatan Kabupaten Lahat. Puluhan rumah di 6 kecamatan terendam pasca banjir bandang melanda Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis 09 Maret 2023. Ketika banjir bandang melanda Lahat, sejumlah warga menjadi panik karena banjir tersebut menyeret beberapa [&hellip;]

Ditemukan Mayat Anak Perempuan Tanpa Organ di Kebun Sawit Kabupaten Bangka Barat, Pencarian Hafizah Gadis 8 Tahun Resmi Ditutup

Pencarian Hafizah gadis 8 tahun resmi ditutup hal ini dikarenakan ada seorang pekerja sawit yang menemukan mayat anak perempuan tanpa organ di kebun sawit tempat di mana Hafizah hilang.

Tragedi Banjir Bandang Lahat: 3000 Orang Terdampak dan Satu Anak Ditemukan Meninggal

Nasional, gemasulawesi &#8211; Gelombang air ganas menghantam Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis 09 Maret 2023 dan mengakibatkan 10 desa terendam banjir bandang yang mencekam, kurang lebih 3000 orang terdampak dan seorang anak dikabarkan menjadi korban tewas yang sudah teridentifikasi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Ali Afandi mengatakan, hujan deras sejak Rabu malam pukul [&hellip;]

Terancam Diblokir oleh Kominfo, ChatGPT Ternyata Belum Terdaftar di PSE

ChatGPT merupakan singkatan dari "Generative Pre-Trained Transformer".Platform ini dilatih OpenAI menggunakan kecerdasan buatan (AI)

Viral Video Seorang Ibu Marah Tidak Dapat Nasi Kotak, Netizen: Bukan Korban Kok Maksa!

Nasional, gemasulawesi &#8211; Viral video seorang ibu yang sedang marah akibat tidak mendapatkan nasi kotak saat berada di lokasi kebakaran Plumpang. Video yang diunggah di akun Instagram @lambe_turah, langsung mendapatkan banyak tanggapan dari netizen. Netizen menganggap ibu tersebut terlalu berlebihan, sebab ternyata ibu tersebut bukan merupakan korban kebakaran depo Pertamina Plumpang. Baca: Viral Video Damkar Ngawi [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.


See All
; ;