Berita sulawesi tengah, gemasulawesi- Amerika Serikat menjadi negara pasien virus corona sembuh terbanyak di dunia.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins dan situs Worldometers, ada 1.124.484 orang pasien di Bumi ini yang berhasil menang melawan virus corona.
Kini, jumlah pasien yang pulih empat kali lipat lebih banyak dari data korban meninggal, yang saat ini mencapai 244.812 orang.
Dari 1,1 juta pasien yang sembuh, sebanyak 173.725 pasien sembuh dari virus corona diantaranya tercatat di Amerika Serikat. Yang kini menjadi episentrum wabah virus itu.
Selain Amerika, Spanyol masuk di urutan kedua, di mana Negeri “Matador” itu mencatatkan 146.233 kesembuhan pasien berdasarkan situs Worldometers.
Jumlah itu sekitar 53 persen pasien dari total kasus yang mereka umumkan, di mana pada Rabu 29 April 2020, mereka sempat menorehkan 6.399 pasien sembuh dalam sehari.
berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Spanyol, data harian pasien sembuh itu merupakan yang tertinggi sejak wabah menerpa mereka.
Jerman berada di peringkat ketiga dengan 130.600 kesembuhan pasien, yang berarti sekitar 79 persen dari total kasus yang terkonfirmasi.
Italia juga berada di peringkat lima besar di mana Negeri “Pizza” tercatat menyembuhkan 79.914 pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.
Italia menunjukkan tanda menggembirakan, di mana jumlah kasus aktif virus corona mulai menurun sejak 21 April, buntut lockdown ketat yang diberlakukan selama dua bulan.
Selain itu menurut kementerian kesehatan, jumlah kasus harian, baik infeksi maupun meninggal, terus menurun sepanjang April.
China sebagai negara yang pertama kali mengalami wabah mengumumkan 77.713 kasus pasien sembuh, hampir 94 persen dari total infeksi (82.877).
Keraguan sempat membayangi Beijing terkait data yang mereka umumkan selama beberapa pekan, di mana yang menyuarakannya sebagian negara Barat.
Sorotan makin tajam setelah April lalu, terdapat 900 kasus yang nampaknya keliru dihitung di Wuhan, kota yang menjadi lokasi pertama adanya virus.
Komisi Kesehatan Nasional Negeri “Panda” berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak berusaha menyembunyikan data sebenarnya. Mereka beralasan, kasus itu dilaporkan secara salah, di mana terkadang dilaporkan dua kali atau malah tidak dicatatkan.
Selain karena sistem kesehatan setempat mengaku kewalahan, kurangnya kapasitas pemeriksaan pada masa awal pandemi menyebabkan banyak kekeliruan. Dalam keterangannya bulan lalu, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan mereka tidak menutup-nutupi data yang ada.
“Pekerja medis di sejumlah tempat sibuk merawat sehingga mungkin menunda, atau salah melaporkan. Namun tak ada usaha dari kami menutupinya,” terangnya.
Sementara itu, diketahui berdasarkan data Dinkes Sulawesi Tengah, di Indonesia terkhusus di Sulteng, TERKONFIRMASI virus corona yang berhasil sembuh sebanyak 11 orang.
Beberapa orang yang sembuh virus corona di Sulawesi Tengah, tersebar di Kabupaten Morowali Utara dengan total 8 orang, Morowali satu orang dan Kota Palu satu orang.
BACA JUGA: Dari Tinombo Selatan dan Taopa, Dua Tambahan ODP Parigi Moutong
Laporan: Ince Hidayatullah