Siaga Cuaca Ekstrem di Jawa Timur pada 2 Mei 2023, Beberapa Wilayah Terancam Hujan dan Badai

Ket Foto: Ilustrasi foto mendung yang sangat gelap (Foto/Pixabay/Cuaca ekstrem)

Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 2 Mei 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini untuk beberapa wilayah di Jawa Timur yang terdampak cuaca ekstrem.

Beberapa wilayah Jawa Timur yang terdampak meliputi Kabupaten Malang, Lumajang, Bondowoso, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Lamongan.

Peringatan dini ini dikeluarkan untuk memperingatkan masyarakat tentang kondisi cuaca yang mungkin berpotensi membahayakan khususnya wilayah di Jawa Timur.

Pada pagi hari, cuaca di seluruh wilayah Jawa Timur terpantau cerah berawan. Namun, pada siang hari terpantau bahwa sebagian besar wilayah yang ada di Jawa Timur diguyur hujan.

Baca juga: Siaga Cuaca Sulawesi Tengah! BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Palu dan Poso Rentan Terdampak Cuaca Ekstrem pada 1 Mei 2023

Wilayah yang terdampak hujan antara lain Bangkalan, Batu, Bondowoso, Jember, Kebupaten Kediri, Kabupaten Mookerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Magetan, Lumajang, Ngawi, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Situbondo, dan Trenggalek.

Hujan yang cukup deras ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat, seperti transportasi dan kegiatan luar ruangan.

Pada malam hari terpantau bahwa sebagian besar wilayah yang ada di Jawa Timur diprakirakan cerah berawan atau berawan. Namun, wilayah Situbondo, Sidoarjo, Ngawi, Magetan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Kediri diprakirakan masih akan diguyur hujan.

Perlu diingat bahwa hujan dapat terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya dapat meningkat dalam waktu singkat.

Baca juga: Hujan Tak Henti Mengguyur Jawa Barat pada 2 Mei 2023, BMKG Minta Warga Perhatikan Kondisi Lingkungan Sekitar

Oleh karena itu, masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak hujan diimbau untuk selalu waspada dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam.

Cuaca ekstrem seperti ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, aktivitas manusia, dan kondisi alam yang tidak terduga.

Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Mereka juga diharapkan untuk mengikuti anjuran dari pihak berwenang, seperti BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan keluarga.

Baca juga: Ini Dia 10 Tempat Wisata Kediri yang Wajib kamu Kunjungi

Dengan begitu, kita dapat mengurangi risiko terjadinya bencana alam dan meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem di masa depan. (*/Riski Endah Setyawati)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: