Kunjungi Wyata Guna, Komeng Apresiasi Program Inklusi dan Literasi Disabilitas

Senator Komeng kunjungi Sentra Wyata Guna. Source: (kemensos.go.id)

Nasional, gemasulawesi - Senator DPD RI, Alfiansyah Komeng, melakukan kunjungan ke Sentra Wyata Guna yang berlokasi di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Komeng—yang dikenal luas sebagai figur publik—melihat langsung sejumlah kegiatan pelatihan keterampilan yang diselenggarakan di Sentra Wyata Guna.

Beberapa program yang ditinjau antara lain pelatihan teknik pijat (shiatsu), pembelajaran baca-tulis huruf Braille, serta pelatihan membatik dengan teknik ciprat.

Kehadiran Komeng disambut langsung oleh Kepala Sentra Wyata Guna, Sri Harijati, bersama jajaran staf dan para penerima manfaat program.

Baca Juga:
Erupsi Lewotobi Guncang Flores Timur, Tim Geologi Diterjunkan

Sri menyampaikan bahwa kunjungan ini mencerminkan bentuk kepedulian serta komitmen nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi para PPKS.

Ia juga menekankan bahwa setiap program sosial harus mengandung nilai-nilai inklusi, mendorong kemandirian, serta memacu produktivitas para penerima manfaat.

Sri menyampaikan, “Kami berharap kunjungan ini menjadi titik penguat kerja sama antara Sentra Wyata Guna dan berbagai pemangku kepentingan, agar layanan sosial yang diberikan bisa semakin inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.”

Salah satu tempat yang paling menarik perhatian Komeng selama kunjungannya adalah Café More Wyata Guna.

Baca Juga:
Wakil Bupati Parigi Moutong Nilai Retret Kepala Daerah Jadi Sarana Strategis Perkuat Gagasan dan Sinergi Nasional

Di tempat itu, ia menikmati secangkir kopi sembari bercakap santai dengan para penerima manfaat.

Kafe ini dikenal sebagai ruang inklusif yang dijalankan oleh barista penyandang disabilitas, termasuk mereka yang merupakan lulusan pelatihan barista dari Sentra Wyata Guna.

Komeng kemudian mengunjungi layanan literasi yang ada di Sentra Wyata Guna. Di tempat itu, ia melihat langsung proses produksi buku Braille dan pembuatan audio book—upaya nyata dalam memenuhi hak literasi serta akses informasi bagi penyandang disabilitas netra.

Ia turut menyaksikan proses pencetakan Braille sebagai bentuk dukungan simbolis terhadap upaya inklusi tersebut.

Baca Juga:
PCO Sebut Program MBG di Indonesia Tak Terganggu Potensi Krisis Global Akibat Konflik Iran-Israel, Begini Alasannya

Selain meninjau sarana yang tersedia, Komeng juga melihat demonstrasi keterampilan dari peserta pelatihan.

Ia berinteraksi hangat dengan para penerima manfaat di Sentra Kreasi ATENSI Wyata Guna dan memberikan apresiasi tinggi terhadap karya-karya yang dipamerkan.

Salah satu yang menarik perhatiannya adalah batik ciprat—sebuah simbol ketekunan, harapan, dan kasih sayang dari penyandang disabilitas mental.

Menjelang akhir kunjungannya, Komeng menyempatkan diri melihat proses renovasi Sekolah Rakyat. (*/Zahra)

Bagikan: