Peringkat Kampus Indonesia Naik 46 Persen di QS WUR, Mendiktisaintek Brian Yuliarto Beri Taggapan Begini

Ket. Foto tagkap layar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto ketika memberikan penjelasan Source: (Foto/Instagram/@brian_yuliarto)

Nasional, gemasulawesi - Indonesia baru-baru ini mencatatkan lonjakan prestasi dalam pemeringkatan perguruan tinggi dunia, yakni dalam QS World University Ranking (QS WUR), dengan peningkatan sebesar 46 persen pada tahun ini.

Kabar baik ini disambut dengan penuh semangat oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai pijakan awal untuk memperkuat strategi transformasi pendidikan tinggi nasional.

Strategi tersebut diarahkan agar lebih kolaboratif, inklusif, dan memiliki dampak global nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Sebagai bagian dari langkah awal koordinasi lintas perguruan tinggi, Kemdiktisaintek menggelar sosialisasi strategis di Gedung D Kemdiktisaintek pada Senin, 23 Juni 2025. Forum ini dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi dan pemangku kepentingan terkait.

Baca Juga:
Peresmian Kopdes Merah Putih Diundur ke Tanggal 19 Juli 2025, Menko Zulkifli Hasan Beri Penjelasan Begini

Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyampaikan sejumlah penekanan penting.

Salah satunya adalah ajakan kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menghindari pola persaingan antar institusi, dan menggantinya dengan kolaborasi yang terbuka dan produktif.

"Harus kolaborasi antar kampus, sesama perguruan tinggi kita. Secair mungkin kerja samanya supaya kita sama-sama maju. Serta mohon, ranking ini jangan sampai membuat kita menjadi fraud," ujar Brian, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemdiktisaintek pada Rabu, 25 Juni 2025.

Pernyataan tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam mengejar peringkat dunia, integritas akademik tetap harus dijaga dan menjadi prioritas utama.

Baca Juga:
Wamenlu RI Dorong Penguatan Kemitraan Strategis dengan Negara-Negara Pasifik di KTT MSG

Dalam sesi sosialisasi tersebut, Kemdiktisaintek juga memperkenalkan skema lanjutan dari Program Equity. Program ini ditujukan untuk mendorong kemitraan yang lebih luas dan menyeluruh antara berbagai tipe perguruan tinggi, termasuk PTN-BH, PTN BLU, PTN Satker, dan PTS.

Melalui kemitraan tersebut, diharapkan kualitas riset dan reputasi akademik nasional meningkat secara merata, dan akses pendidikan tinggi dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.

Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi nasional hanya mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen dalam satu tahun terakhir.

Jika tidak dilakukan intervensi strategis, angka ini diperkirakan sulit mencapai target nasional sebesar 38 persen pada tahun 2029.

Baca Juga:
Lindungi Perempuan dari Kanker Serviks, Kemenkes Genjot Vaksinasi HPV dan Skrining Mandiri

Oleh karena itu, Menteri Brian menegaskan bahwa intervensi harus dilakukan dalam bentuk kebijakan konkret, kolaboratif, dan adil demi menciptakan pemerataan kualitas dan akses pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.

Dengan pencapaian ini dan berbagai langkah yang sedang disusun, Indonesia diharapkan tidak hanya terus naik dalam peringkat dunia, tetapi juga menghadirkan sistem pendidikan tinggi yang adil, berintegritas, serta menjadi kontributor utama dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. (*/Risco)

Bagikan: