Nasional, gemasulawesi - Di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Melanesian Spearhead Group (KTT MSG), Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, melaksanakan sejumlah pertemuan bilateral.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenlu berdiskusi langsung dengan beberapa pemimpin serta perwakilan negara-negara yang hadir dalam forum tersebut.
Topik pembahasan dalam pertemuan tersebut berfokus pada penguatan hubungan bilateral yang sudah terjalin antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Selain itu, dibahas pula peluang peningkatan kerja sama Indonesia dengan kawasan Pasifik, terutama dalam kerangka kemitraan yang saling menguntungkan.
Baca Juga:
Transformasi Layanan KUA: Kemudahan Akses Tanpa Batasan Wilayah Administratif
Saat bertemu dengan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyampaikan apresiasi dan dukungan atas kepemimpinan baru Fiji dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), menggantikan Vanuatu.
Wamenlu juga menekankan pentingnya peran Fiji dalam membawa arah organisasi ke depan, khususnya setelah menerima tanggung jawab sebagai ketua MSG.
Indonesia berharap di bawah kepemimpinan Fiji, MSG dapat terus berfungsi sebagai wadah kerja sama yang positif, mendorong perdamaian serta kesejahteraan bersama di kawasan.
"Presiden Prabowo saat menerima kunjungan Perdana Menteri Fiji ke Jakarta pada April 2025 telah menegaskan bahwa Fiji adalah sahabat dekat dan mitra penting bagi Indonesia di Pasifik, dan Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral ini ke depannya," ujar Wamenlu Tata.
Baca Juga:
SAPA UMKM: Strategi Digital Baru untuk Transformasi UMKM Indonesia Tag: Menteri UMKM
Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon, Peter Agovaka.
Pada pembicaraan tersebut, keduanya membahas kesiapan Kepulauan Solomon sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Island Forum/PIF) yang dijadwalkan berlangsung di Honiara pada bulan September.
Pertemuan turut membahas langkah-langkah bersama untuk memperkuat hubungan dagang serta memperluas kerja sama di bidang kelautan dan maritim.
Isu terkait persiapan Konferensi Tingkat Tinggi Pacific Island Forum (KTT PIF) juga menjadi topik utama dalam pertemuan bilateral antara Wamenlu Tata dan Sekretaris Jenderal PIF, Baron Divavesi Waqa.
Dalam pertemuan itu, Wamenlu Tata menyampaikan kembali tekad Indonesia untuk terus menjalin kemitraan erat dengan negara-negara di kawasan Pasifik.
Ia juga menekankan dukungan Indonesia terhadap berbagai inisiatif yang berfokus pada penguatan ketahanan masyarakat Pasifik, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan risiko bencana alam.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Vanuatu, Marc Ati, Wamenlu Tata menyoroti pentingnya memperkuat hubungan bilateral serta mendorong kolaborasi di sejumlah sektor yang menjadi prioritas bersama.
Sementara itu, dalam pertemuan terpisah dengan Menteri Urusan Kepulauan Pasifik dan Industri Pertahanan Australia, Pat Conroy, Wamenlu Tata membahas dinamika keamanan kawasan maupun situasi global.
Kehadiran Australia sebagai tamu kehormatan dalam KTT MSG kali ini turut menandai pentingnya peran strategis negara tersebut dalam kerja sama regional.
Negara-negara anggota MSG maupun negara lain di kawasan Pasifik memainkan peran penting dalam dinamika geopolitik saat ini, terutama sebagai kekuatan yang mendorong solusi positif di tengah tantangan global yang kompleks.
"Komunitas Pasifik perlu tetap solid dan fokus pada kerja sama nyata demi menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bersama," ujar Wamenlu Tata. (*/Zahra)