Nasional, gemasulawesi – Menurut pengamat perpajakan Gabriel Kurniawan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tugas besar, yakni membangun kembali kepercayaan investor internasional serta menangani persoalan terkait penerimaan pajak yang masih menjadi tantangan.
Gabriel menyampaikan di Jakarta, Selasa, bahwa Sri Mulyani Indrawati memiliki reputasi kuat berkat pengalamannya sebagai ekonom dan pernah menjabat Direktur Pelaksana di Bank Dunia, yang membuat para investor merasa yakin terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Purbaya, yang kini menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, dihadapkan pada tugas penting untuk menjaga kepercayaan yang telah dibangun sebelumnya.
"Sebagai Menkeu baru, Pak Purbaya perlu menunjukkan kinerjanya dan memastikan iklim usaha tetap kondusif, termasuk menumbuhkan kembali kepercayaan publik dan investor internasional," ujar Gabriel.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur
Gabriel juga menyoroti bahwa Purbaya menerima jabatan ini di tengah tantangan serius dalam hal penerimaan negara.
Meskipun Purbaya telah menyatakan bahwa ia tidak akan mengubah arah kebijakan fiskal yang dirancang Sri Mulyani dan akan fokus menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang ada, Gabriel menilai bahwa aspek perpajakan perlu ditinjau ulang.
"Menurut saya, kebijakan pajak saat ini masih terasa membebani masyarakat. Padahal ada pendekatan yang lebih bijaksana untuk meningkatkan penerimaan negara," katanya.
Sebagai alternatif, pemerintah dapat mempertimbangkan menaikkan ambang batas pengusaha kena pajak (PKP) daripada menaikkan tarif PPN.
Baca Juga:
Penjarahan Senjata dan Penyerangan Polsek di Jakarta Timur, 14 Tersangka Diamankan
Selain itu, menurunkan tarif pajak penghasilan badan dan memperluas basis wajib pajak bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing investasi.
Gabriel berharap arah kebijakan fiskal di bawah kepemimpinan Purbaya mampu benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat luas.
"Semoga dengan adanya Menteri Keuangan yang baru, Kemenkeu dan khususnya Ditjen Pajak bisa bekerja lebih terbuka dan adil bagi semua kalangan, tanpa dipengaruhi kepentingan politik tertentu," ucapnya.
Di sisi lain, Purbaya menyatakan dirinya yakin memiliki kompetensi yang cukup untuk mengemban tugas sebagai Menteri Keuangan.
Baca Juga:
Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas
Menanggapi respons pasar terhadap pengangkatannya, ia menegaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman panjang di sektor pasar modal dan yakin hal itu akan segera membangun kembali kepercayaan investor.
"Barangkali pasar belum sadar bahwa saya ini pelaku pasar. Saya sudah berkecimpung sejak tahun 2000, lebih dari 15 tahun," katanya.
Dalam hal perpajakan, Purbaya menyoroti bahwa rasio pajak terhadap PDB selama ini stagnan dan belum menunjukkan peningkatan berarti.
Menurutnya, bila rasio tersebut sulit naik dalam waktu dekat, maka dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi strategi untuk memperbesar penerimaan pajak.
Baca Juga:
Karhutla Aceh Selatan Meluas, Pemadaman Lewat Udara Dikerahkan
"Rasio pajak terhadap PDB kan datar-datar saja. Kalau belum bisa ditingkatkan dalam waktu dekat, ya harus kita dorong lewat percepatan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (ANTARA)