MotoGP, gemasulawesi – Pembalap bintang Ducati yakni Francesco Bagnaia puas dengan hari Jum’atnya di Circuit of The Americas, tetapi juara dunia MotoGP 2022 itu mengkritik tentang permukaan di trek.
Francesco Bagnaia setelah free practice menuturkan jika di Sirkuit Amerika memiliki zona pengereman yang keras dengan beberapa tikungangannya perlu lebih ekstra penanganan yang baik untuk lebih berhati-hati.
“Saya baik-baik saja, kami menemukan kompromi yang baik untuk trek ini. Dimana punya zona pengereman yang keras. Juga banyak tikungan yang memerlukan penanganan dengab baik” kata Bagnaia pada hari Sabtu setelah free practice.
Meski hasilnya cukup memuaskan di sesi latihan, Francesco Bagnaia masih ingin terus memaksimalkannya.
“Kami (Ducati) sudah menemukan kompromi yang bekerja dengan baik, namun kami harus tetap melangkah lebih jauh lagi” terangnya.
Dari segi kecepatan, pembalap Ducati itu baru menggunakan ban lunak pertama di akhir sesi latihan kedua dan sejauh ini tampil cukup mengesankan.
Baca: Jadwal Lengkap Tayang MotoGP 2023, Ada Sirkuit Pertamina Mandalika Indonesia.
Meski ketika mengejar waktu, dia tertinggal 0,063 detik dari rekan mereknya Jorge Martin.
“Kami menggunakan ban belakang medium dan cukup bagus. Lalu saar saya mendapatkan ban belakang lunak, tingkat cengkeramannya jauh lebih tinggi” imbuhnya.
Selanjutnya di kualifikasi pada hari Sabtu ini, kemungkinan akan menggunakan ban tipe soft serta sejauh ini dia puas dengan motor Ducatinya.
Baca: Jokowi Berharap Buton Jadi Wilayah Industri Penghasil Aspal
“Penting di hari Sabtu untuk melalui beberapa lap lagi dengan (ban) soft. Untuk saat ini. saya cukup senang dengan motorku,” tegas Francesco Bagnaia.
Meski demikian, sang juara dunia tahun lalu itu mengaku kurang senang dengan kondisi di Circuit of The Americas.
“Disini (COTA) punya 4 tipe aspal berbeda dalam satu lintasan. Anda bisa menanganinya secara baik di tempat kering, tetapi bakal lumayan sulit ketika di tempat basah” tuturnya.
Baca: Francesco Bagnaia Memakai Nomor 1 MotoGP yang Terkenal Angker
Tidak hanya itu juga, saat lintasan tergores Bagnaia menyebut jika roda depan bisa saja terkunci sendiri.
“Ketika kondisi kering, saat Anda melakukan pengereman sebelum tikungan 1, dimana permukaan trek tergores. Anda bisa merasakan roda depan terkunci. Hal-hal ini lebih kuat saat keadaan basah” terangnya.
Hal itu dia akan mendiskusikan kepada komisi keamanan dan mencoba membuat mereka mengerti.
Baca: Ducati dalam Performa Bagus, Francesco Bagnaia Antusias Menatap Balapan Pembuka MotoGP 2023
“Sebab aspal juga hancur pada tikungan 11, serta di tikungan 12. Menurutku, 4 permukaan trek yang berbeda pada satu lereng tidak normal” paparnya.
Francesco Bagnaia mengungkap jika kondisi tersebut lebih buruk dibandingkan dengan musim lalu. Tapi hasilnya Ducati bisa lebih cepat.
“Ya (buruk), dari sudut pandangku. Tapi kami begitu cepat, karena kami telah mencatatnya. Seperti yang kita ketahui sekarang, levelnya sangat tinggi” jelasnya.
Lintasan yang kurang bagus tekhususnya bagi Francesco Bagnaia adalah di tikungan 1, 11 serta 12. Untuk segi keselamatan memang lebih ditingkatkan, tetapi lintasannya masih cukup bruk.
“FP1 tahun lalu adalah bencana, dalam hal keselamatan telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun itu (trek) masih lebih buruk bagi saya dibandingkan tahun lalu” tegasnya. (*/Anisa)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News