Sebut Disebabkan oleh Berbagai Faktor, Mendagri Nilai Pemilu 2024 Lebih Damai Dibandingkan Tahun 2019

Ket. Foto: Mendagri Menilai Pemilu Tahun 2024 Lebih Damai Jika Dibandingkan dengan Pemilu Tahun 2019
Ket. Foto: Mendagri Menilai Pemilu Tahun 2024 Lebih Damai Jika Dibandingkan dengan Pemilu Tahun 2019 Source: (Foto/Instagram/@titokarnavian)

Politik, gemasulawesi – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan jika dia menilai Pemilu tahun 2024 lebih damai dan juga lebih tenang jika dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019.

Menurut Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya perbedaan yang ada dalam tingkat polarisasi politik, perasaan masyarakat terhadap proses pemilu tersebut dan juga stabilitas politik.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga mengajak masyarakat Indonesia untuk move on dikarenakan hasil real count penetapan perolehan suara unggul oleh pasangan yang terpilih adalah bagian dari demokrasi.

Baca Juga:
Telah Ditetapkan Menang Pilpres 2024, Pengamat Sebut PKB dan Nasdem Dapat Bergabung ke Koalisi Prabowo serta Gibran

“Karena adanya pemenang dan juga yang kalah adalah hal yang wajar,” katanya.

Tito mengungkapkan dengan berakhirnya rekapitulasi suara ini, maka ini otomatis rakyat Indonesia telah mengetahui jika ini adalah demokrasi dan juga pilihan rakyat.

“Saya kira adanya yang menang atau kalah tersebut adalah sesuatu yang wajar,” ujarnya.

Baca Juga:
Mengenai Peluang Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta, Juru Bicara Sebut Anies Baswedan Masih Menunggu Hasil Pilpres 2024

Mendagri juga menekankan pentingnya mempertahankan stabilitas dan juga keamanan nasional, serta mengakui jika ada mekanisme hukum, seperti MK atau Mahkamah Konstitusi untuk mereka yang mempunyai keberatan atau merasa tidak puas dengan hasil Pemilu tahun 2024.

“Karena ini menunjukkan pentingnya menghormati atau memberikan rasa hormat terhadap proses demokrasi di Indonesia dan menjaga ketertiban, serta keadilan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri memaparkan jika situasi yang telah relatif aman terkendali secara nasional, tetap dipertahankan bersama-sama.

Baca Juga:
Tentang Wacana Jokowi Menjadi Pimpinan Koalisi Indonesia Maju, Yusril Ihza Mahendra Nyatakan Belum Ada Pembahasan

“Jika nanti ada yang merasa tidak puas atau ada yang merasa keberatan, masih ada mekanisme yang lain, yakni Mahkamah Konstitusi,” terangnya.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, mengungkapkan jika pihaknya telah menerima sekitar 20 laporan terhadap dugaan kecurangan yang terjadi selama proses rekapitulasi perhitungan suara nasional.

“Untuk para peserta Pemilu yang merasa keberatan, dapat mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi atau MK,” paparnya.

Baca Juga:
Telah Disahkan KPU, Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Peroleh Lebih dari 76 Juta Suara di 33 Provinsi

Menurutnya, ini menunjukkan jika proses evaluasi dan juga penyelesaian terhadap laporan-laporan tersebut sedang berlangsung.

“Ini juga memberikan opsi untuk pihak yang merasa perlu untuk melanjutkan ke proses hukum yang lebih lanjut,” imbuhnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Gibran Dinilai Layak Menjadi Ketum, Ketua DPP Partai Golkar Sebut Pembahasan Baru Akan Dilakukan pada Munas

Tentang Gibran yang dinilai layak menjadi ketum, Ketua DPP Partai Golkar menyatakan pembahasan mengenai ketum baru akan dilakukan pada Munas

Wacana Hak Angket, Pengamat Nilai Seperti Senjata Makan Tuan yang Akan Berbalik ke Partai Politik Pengusung

Pengamat menyebutkan hak angket seperti senjata makan tuan yang akan berbalik ke partai politik yang mengusungnya.

Prabowo dan Gibran Menang di 27 Provinsi, TKN Sebut Membuktikan Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Hanya Isu

TKN menyampaikan jika kemenangan Prabowo dan Gibran di 27 provinsi sekaligus membuktikan tuduhan kecurangan Pemilu tahun 2024 hanya isu.

Terkait Koalisi atau Oposisi, PKB Sebut Akan Segera Umumkan Sikap Resmi dalam Waktu Dekat

PKB menyatakan akan segera mengumumkan sikap resmi dalam waktu dekat terkait menjadi oposisi atau koalisi untuk pemerintahan mendatang.

Rekapitulasi Nasional di 25 Provinsi, Prabowo dan Gibran Raih Lebih 65 Juta Suara

Berdasarkan rekapitulasi nasional hasil perhitungan suara, Prabowo dan Gibran mendapatkan lebih dari 65 juta suara di 25 provinsi.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;