Politik, gemasulawesi – Zulkifli Hasan, yang merupakan Ketua Umum PAN, menyatakan alasan PAN tidak mendukung Anies Baswedan adalah dikarenakan partainya masuk atau bagian dari Koalisi Indonesia Maju.
Menurut Zulkifli Hasan, PAN adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang dalam Pilpres tahun 2024 mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Saat ditanyakan apakah tidak mungkin untuk PAN memberikan dukungannya untuk Anies Baswedan, Zulkifli Hasan kembali menekankan PAN adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju.
“Untuk sejauh ini, PAN telah menyiapkan 3 kader untuk maju di Pilkada Jakarta,” katanya.
Dia menambahkan jika ketiganya adalah Eko Hendro Purnomo atau yang lebih dikenal dengan Eko Patrio, Sigit Purnomo atau Pasha Ungu dan Zita Anjani.
Sementara itu, Zulkifli Hasan yang juga merupakan Menteri Perdagangan tersebut mengungkapkan PAN menyerahkan jatah kursi untuk kabinet pemerintahan mendatang kepada Prabowo Subianto yang menjadi Presiden terpilih untuk periode tahun 2024-2029.
“Terserah Prabowo Subianto,” ujarnya.
Mengenai isu yang menyatakan PAN mendapatkan jatah kursi untuk posisi menteri teknis dan menteri koordinator, Zulhas kembali menyampaikan hal tersebut juga adalah hak dari Prabowo Subianto.
“Itu merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto, yang merupakan Presiden terpilih,” ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan telah mulai ada pembicaraan mengenai formasi kabinet diantara partai Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres tahun 2024 yang lalu.
Dia mengakui jika pembahasan mengenai formasi kabinet dilakukan diantara para ketua umum partai koalisi.
Di sisi lain, Zulkifli Hasan juga mendorong kerja sama APEC atau Ekonomi Asia Pasifik untuk mengambil langkah yang nyata dalam meningkatkan infrastruktur untuk mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok.
Dia juga menyatakan digitalisasi penting dalam rantai pasok.
“Digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, serta termasuk juga ketepatan waktu,” paparnya.
Dia juga sempat memaparkan perkembangan konektivitas rantai pasok perdagangan Indonesia yang disebutkannya telah terdigitalisasi. (*/Mey)