Digempur Isu Negatif dan Fitnah, Nizar Rahmatu Berterima Kasih Dikampanyekan Gratis Lawan Politik

Ket foto: Nizar Rahmatu Calon Bupati yang ditetapkan KPU Parigi Moutong belum lama ini. Source: (Foto/dokumentasi pribadi)

Parigi moutong, gemasulawesi - Gempuran isu pernah dihukum sebagai mantan terpidana kasus korupsi 2013 yang dilekatkan kepada Nizar Rahmatu tidak mempengaruhi elektabilitasnya.

Pihaknya mengklaim isu tersebut semakin mendongkrak popularitasnya untuk menang di Pilkada Parigi Moutong 2024.

Secara terbuka Nizar Rahmatu mengajak kepada seluruh kader partai koalisi, para relawan dan masyarakat Parigi Moutong agar tidak bersikap reaktif saat ada pihak yang menghina dan menfitnah.

"Kita akan membalas fitnah dan hinaan itu dengan terus melakukan kebaikan, menyampaikan visi misi dan disenyumin saja, kita berterima kasih kepada mereka karena begitu peduli dengan kita, anggap saja itu mengkampanyekan gratis untuk pasangan Bersinar," tutur Nizar.

Baca Juga:
Sebut Tidak Akan Jadikan Ardi Kadir Ban Serep, Nizar Rahmatu Berkomitmen Berbagi Kewenangan Mengurus Pemerintahan

Menurutnya, kekuatan senyuman adalah cara terbaik melawan fitnah dan isu-isu negatif, tidak perlu dengan emosi.

Pihaknya menyampaikan, perjuangan dalam Pilkada ini merupakan jalur perjuangan yang benar untuk masyarakat Parigi Moutong.

"Jadi tidak perlu reaktif dengan isu-isu hinaan, semakin dihina kita semakin senyum," ucap Nizar.

Lanjutnya, pasangan Nizar-Ardi maju bertarung di Pilkada atas dasar komitmen ingin berkontribusi  untuk membangun Parigi Moutong lebih baik.

Baca Juga:
Maju Jadi Calon Bupati Parigi Moutong Kasus Lama Diungkit Kembali, Nizar Rahmatu: Hadapi Dengan Senyuman

"Saya bersama pak ardi bertekad menyumbangkan tenaga kita, gagasan, pikiran dan tentunya pengabdian untuk Parigi Moutong," tegasnya.

Ditambahkannya, kontribusi pasangan Nizar-Ardi kedepan diharapkan dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah penderitaan masyarakat Parigi Moutong.

Keinginan pasangan Bersinar adalah jelas untuk membangun daerah ini, terutama ibu kota Kabupaten.

"Jika kami terpilih, saya ingin tidak ada lagi masalah dengan urusan kesehatan, tidak ada lagi masalah dengan pendidikan, tidak ada lagi orang meninggal di jalan hanya karena lambat mendapatkan Ambulance diakibatkan mekanisme birokrasi yang rumit,” pungkasnya dengan tegas. (Abdul Main)

Bagikan: