Kupas tuntas, gemasulawesi – Sepuluh tahun yang lalu, Quentin Tarantino mengejutkan kita dengan Once Upon a Time in Hollywood, ia telah memberikan sentuhan unik pada layar lebar lewat film Inglourious Basterds yang mengajak penontonnya untuk merasakan ulang sejarah dengan sentuhan khasnya.
Dalam durasi lebih dari dua jam, film ini mengisahkan upaya balas dendam terhadap kekejaman Nazi dari berbagai sudut pandang.
Ada The Basterds yang dipimpin oleh karakter Aldo Raine diperankan oleh Brad Pitt dan sejumlah sekutu yang diwakili oleh Archie Hicox diperankan oleh Michael Fassbender.
Bridget von Hammersmark diperankan oleh Diane Kruger serta kisah pribadi Shosanna Dreyfus diperankan oleh Melanie Laurent, seorang gadis Yahudi yang menyamar sebagai pemilik bioskop di Paris.
Inglourious Basterds mendapatkan sorotan positif segera setelah perilisannya.
Film keenam dari Quentin Tarantino ini juga menjadi panggung pertama bagi Christoph Waltz dalam perfilman Hollywood.
Dalam film ini, aktor Austria tersebut menghidupkan salah satu karakter di pihak Nazi.
Namun, apa yang membuat film ini begitu menarik adalah kemampuan Quentin Tarantino untuk memasukkan gaya khasnya meskipun menangani tema serius.
Cerita yang dihadirkan penuh dengan plot twist yang tak terduga, sementara dialog-dialog cerdas dalam berbagai bahasa memberikan warna tersendiri.
Bahkan, sentuhan dark comedy turut menyelip di antara dialog-dialog tersebut.
Tentu saja, unsur adegan kekerasan yang menjadi ciri khas Quentin Tarantino tak luput dari film ini, tetapi justru hal ini menjadi bagian yang memikat.
Samuel L. Jackson juga memberikan sentuhan menarik sebagai narator yang menyajikan fakta-fakta kecil yang menggemaskan.
Musik skor dalam film ini berhasil menghidupkan suasana pada setiap adegan, khususnya yang membangun ketegangan.
Dalam hal visual, Quentin Tarantino tetap setia pada pendekatannya yang telah terbukti. Mulai dari close-up kamera, trunk shoot, hingga ke fokus pada detail-detail khusus seperti makanan dan kaki perempuan.
Keindahan visual ini semakin terpancar melalui setting yang memukau, terutama dalam gedung bioskop yang dimiliki oleh karakter Shosanna Dreyfus diperankan oleh Melanie Laurent.
Namun, yang benar-benar mencuri perhatian adalah kehadiran luar biasa dari Christoph Waltz.
Meskipun Brad Pitt adalah pemeran utama, karakter Hans Landa yang dimainkan oleh Waltz berhasil mengambil alih panggung.
Waltz dengan brilian membawa karakteristik Landa yang tenang namun mengintimidasi.
Kemampuan bahasa yang ia tampilkan semakin menjadikan karakter ini hidup.
Inilah yang akhirnya mengantarkan Christoph Waltz meraih Oscar pertamanya pada tahun 2010.
Inglourious Basterds adalah karya Quentin Tarantino yang mampu menghadirkan segala unsur khasnya.
Meskipun durasinya agak panjang, film ini tetap nyaman disaksikan berkat kehadiran elemen-elemen menarik di dalamnya.
Dari plot yang unik hingga penampilan yang luar biasa, film ini memberikan pengalaman sinematik yang sulit terlupakan. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News
