Kupas tuntas, gemasulawesi – Film horor The Wind adalah sebuah film horor psikologis yang menggabungkan elemen supranatural dan dipandu oleh sutradara muda berbakat yaitu Emma Tammi.
Film horor ini menampilkan sebuah kisah slowburn yang berlatar belakangkan Amerika pada tahun 1800-an, dan seringkali dijuluki sebagai film horor western.
Namun, lebih dari sekadar aksi koboy, film horor The Wind menawarkan sudut pandang yang segar tentang kehidupan di tanah Amerika yang keras pada masa awal kolonisasi.
Lizzy dan suaminya yang bernama Isaac adalah pasangan muda yang menjalani hidup dengan berisolasi di daerah tandus di perbatasan barat Amerika.
Rumah mereka berada jauh dari peradaban terdekat, dengan satu-satunya rumah lain yang terletak beberapa mil jauhnya.
Lizzy sering kali ditemukan sendirian karena Isaac sering melakukan perjalanan yang tidak dapat diprediksi.
Kehidupan mereka penuh kesulitan, dan terutama bagi Lizzy yang harus tinggal sendirian di dalam kabin terpencil ketika suaminya pergi menjalankan tugas-tugas koboy-nya.
Namun, kehidupan mereka yang terpencil terasa semakin mencekam karena kehadiran sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh Lizzy.
Ia merasakan adanya elemen supranatural yang menjadi bagian dari alam liar di sekitarnya.
Namun, suaminya yang bernama Isaac percaya bahwa semua itu hanya imajinasi Lizzy, menganggapnya sebagai hasil dari kesepian dan isolasi.
Keadaan semakin rumit dengan kehadiran pamflet relijius berjudul “Demons of the Prairie” yang memperkuat perasaan takut Lizzy.
Pamflet tersebut berisi informasi tentang roh jahat yang berkeliaran di padang rumput, menambah ketegangan dan ketakutan Lizzy.
Ketika pasangan muda lain yaitu Emma dan Gideon pindah ke rumah terdekat, Lizzy merasa senang dengan kehadiran mereka sebagai satu-satunya tetangga.
Pertanyaannya pun muncul, apakah semua ini nyata atau hanya ada dalam pikiran mereka?
Film horor The Wind adalah film horor psikologis yang tidak memberikan jawaban yang pasti.
Film horor ini membangun ketegangan, isolasi, paranoia, ketakutan, dan kegilaan secara halus.
Melalui narasi non-kronologis, penonton diajak untuk merenungkan setiap momen menyeramkan yang dialami Lizzy, dengan interpretasi yang bisa berbeda-beda.
Film horor The Wind ini mengajak penontonnya untuk merenungkan ketakutan yang ada di dalam diri manusia, ketakutan akan isolasi, ketidakpastian dan kegilaan.
Film horor The Wind adalah tontonan yang cocok bagi mereka yang menghargai film horor psikologis yang tidak memberikan jawaban yang mudah. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News