Kupas tuntas, gemasulawesi – Tahun 2006, film 300 meletupkan layar bioskop dengan kekuatan visual yang memukau.
Berdasarkan serial komik karya Frank Miller dan Lynn Varley, film 300 ini menghadirkan cerita peperangan epik yang didasarkan pada kisah nyata Raja Leonidas yang memimpin pasukan kecilnya dalam pertempuran melawan pasukan Persia yang besar dan dipimpin oleh Xerxes.
Cerita film 300 berlatar tahun 497 SM, satu tahun setelah peristiwa di Thermopylae, Dillios.
Kita diperkenalkan pada Leonidas I yang diperankan oleh Gerard Butler seorang pemimpin yang hidup dengan konsep keteguhan Spartan.
Bahkan sejak bayi, semua bayi di Sparta harus melalui pemeriksaan untuk menentukan apakah mereka memiliki kekuatan dan kecacatan.
Sejak usia 7 tahun, Leonidas telah dipisahkan dari orang tuanya dan menjalani latihan keras di alam bebas.
Kekerasan dan ketahanan adalah bagian dari kehidupan mereka, dan Leonidas akhirnya diangkat sebagai Raja setelah membuktikan bahwa ia tidak memiliki rasa takut dan kelemahan.
Namun, saat seorang utusan Persia yang memerankan Raja Xerxes diperankan oleh Rodrigo Santoro datang ke Sparta dan meminta agar mereka menyerah dan tunduk pada Persia, segalanya berubah.
Utusan itu bahkan menghina Ratu dan rakyat Sparta. Marah dan bangkit, Leonidas pergi menemui para Ephors para penghuni kuil untuk mengungkapkan niatnya untuk memukul mundur tentara Persia.
Sayangnya, Ephors menolak memberikan izin kepada Leonidas untuk membawa pasukan Sparta ke medan perang.
Meskipun Leonidas pulang dengan kekecewaan, dia tidak menyadari bahwa para utusan Persia telah menyuap para Ephors untuk menghentikan perlawanan Sparta.
Ratu Gorgo yang diperankan oleh Lena Headey mendekati Leonidas dan meyakinkannya untuk mengikuti kata hatinya.
Baca: Epik! Ini Dia Sinopsis Film Thor: Perjalanan Sang Dewa dalam Mencari Kembali Kekuatan dan Takhtanya
Keputusan penting pun diambil, dan keesokan harinya, Leonidas mengumpulkan 300 prajurit pilihan.
Mereka bersiap untuk pergi ke gerbang Neraka, tempat pasukan Persia berkumpul dalam jumlah besar.
Para anggota dewan Sparta mencoba menghentikan Leonidas, tetapi dia berdalih bahwa mereka hanya akan pergi berjalan-jalan bersama 300 prajuritnya.
Sebenarnya, tujuan sejati mereka adalah pergi ke medan perang untuk menghadapi pasukan Persia yang tak terhitung jumlahnya.
Dengan keberanian yang membara dan tekad yang kuat, Leonidas dan pasukannya bersiap untuk menghadapi ujian terbesar dalam hidup mereka.
Mereka akan menghadapi pasukan Persia yang sangat kuat dan dipimpin oleh Xerxes, yang dianggap sebagai dewa oleh banyak orang.
Kisah epik 300 ini menghadirkan visual yang memukau, pertempuran mendebarkan, dan karakter-karakter yang kuat.
Film ini merupakan perpaduan yang sempurna antara mitologi dan sejarah, menggambarkan semangat perlawanan dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Film 300 ini tidak hanya akan mengguncang hati Anda, tetapi juga akan memukau mata Anda dengan visual yang luar biasa. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News