Kupas Tuntas, gemasulawesi – Sumur Tujuh Cikajayaan bukanlah sembarang sumur, tempat ini memancarkan keberadaan yang kaya akan sejarah religi yang kuat.
Sebagai destinasi wisata religi yang penuh berkah, Sumur Tujuh Cikajayaan selalu dipenuhi oleh pengunjung yang datang untuk meresapi dan memahami nilai-nilai keagamaan yang terkandung di tempat ini.
Terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sumur Tujuh Cikajayaan ini menjadi titik pusat spiritual yang tak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Baca juga: Kolam Renang Zam Zam: Destinasi Wisata yang Menyuguhkan Liburan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Jarak Sumur Tujuh Cikajayaan dengan Telaga Biru tidak terlalu jauh, hanya sekitar 700 meter, menciptakan kompleks spiritual yang memikat bagi para pengunjung yang mencari kedamaian dan keberkahan.
Namun, jika perjalanan dilakukan dari Kota Kuningan, memakan waktu sekitar 45 menit, sementara dari Kota Cirebon diperlukan waktu sekitar 1 jam lebih.
Meskipun perjalanannya mungkin memakan waktu, setiap langkah menuju sumur ini diimbangi dengan rasa kesejukan spiritual dan keindahan alam sekitarnya.
Juru kunci Sumur Tujuh Cikajayaan yaitu Wajit menjadi penjaga dan penjelmaan pengetahuan sejarah yang terkandung di tempat ini.
Menurutnya, sumur ini memiliki nilai religi yang mendalam sebagai petilasan tokoh penyebar agama di Kabupaten Kuningan dan wilayah sekitarnya.
Wajit dengan penuh keyakinan menyampaikan bahwa sumur ini adalah saksi bisu perjalanan dakwah Islam yang telah menyentuh Desa Pasawahan.
Baca juga: Kolam Renang Zam Zam: Destinasi Wisata yang Menyuguhkan Liburan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Meski tidak dapat menentukan dengan pasti sejak kapan Sumur Tujuh Cikajayaan berdiri, Wajit memperkirakan usianya telah mencapai ratusan tahun.
Pandangan ini menegaskan bahwa sumur ini bukan sekadar sebuah objek, melainkan sebuah warisan sejarah yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual masyarakat setempat.
Petilasan ini menjadi jejak hidup wali penyebar agama Islam yang begitu besar pengaruhnya.
Keberadaan Sumur Tujuh Cikajayaan juga mencerminkan bagaimana Islam telah mempermeosional Desa Pasawahan, Kabupaten Kuningan dan kawasan sekitarnya.
Petilasan ini adalah bukti historis bahwa agama Islam telah tumbuh dan berkembang di tanah Jawa Barat, menyentuh hati dan jiwa masyarakat dengan pesan-pesan agungnya.
Sementara zaman berubah, bekas petilasan wali tersebut tetap menjadi sumber inspirasi dan spiritualitas bagi mereka yang menghargai nilai-nilai keagamaan.
Tidak hanya menjadi tempat bersejarah, Sumur Tujuh Cikajayaan juga memberikan dampak nyata pada kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Petilasan wali penyebar agama Islam ini telah menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Pasawahan.
Dari segi ekonomi, tempat ini menciptakan peluang untuk pengembangan berbagai kegiatan dan usaha yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan keagamaan.
Baca juga: Kolam Renang Zam Zam: Destinasi Wisata yang Menyuguhkan Liburan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Selain memberikan nilai sejarah, sumur ini turut membawa manfaat positif untuk perkembangan ekonomi lokal.
Dengan demikian, Sumur Tujuh Cikajayaan bukan hanya sekadar situs bersejarah yang membangkitkan rasa kekaguman pada masa lalu, tetapi juga menjadi wahana yang membawa berkah bagi kehidupan masyarakat saat ini.
Keberadaannya memberikan nilai tambah sebagai destinasi wisata religi yang merangkul sejarah dan kehidupan sehari-hari, menciptakan harmoni antara spiritualitas dan perkembangan ekonomi lokal.
Baca juga: Kolam Renang Zam Zam: Destinasi Wisata yang Menyuguhkan Liburan Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Sumur Tujuh Cikajayaan tetap menjadi penanda penting dalam narasi sejarah keagamaan di Jawa Barat, mengajak setiap pengunjung untuk meresapi makna yang lebih dalam dari setiap tetes air yang memancar dari sumurnya. (*/Riski Endah Setyawati)